Dewa Gede Febryanta "Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar"
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama pada tahun 2019 sebagai negara tujuan investasi pada bidang surat utang dan saham. Hal ini berarti kepercayaan investor terhadap pasar modal indonesia sangat tinggi.
OJK menyatakan bahwa harga saham pada tahun 2019 mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya, ISHG senilai 6,229,5 dengan market cap 7,265 triliun.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyatakan telah melakukan survey terhadap 57 Investor global dan hal tersebut dikonfirmasi dari hasil publikasi bloomberg, dan membawa indonesia untuk menempati peringkat pertama di antara negara negara berkembang lainnya yang telah mengalahkan tiongkok dan india dalam bidang saham dan surat utang.
"Hal ini yang paling menjanjikan di antara negara negara emerging market lainnya, khususnya investsi dalam bidang saham dan surat utang" tegasnya.
Tentunya hal tersebut dapat tercapai karena peran OJK dalam meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal indonesia
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso terus mendorong kebijakan-kebijakan yang bisa meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal indonesia, kebijakan-kebijakan ini di antaranya:
Pertama, meningkatkan pelaksanaan governence yang lebih baik melalui peningkatan standar prudensial dan transparasi laporan keuangan yang akan di audit oleh pihak auditor yang kredibel.
"Ini akan terus kami dorong sehingga bisa memberikan kepercayaan diri lebih kepada pasar modal indonesia" tegasnya.
Kedua, meningkatkan peran pasar modal untuk pembiayaan berbagai proyek pada sektor pembiayaan prioritas pemerintah.
"Ini akan kami berikan dorongan dan perhatian lebih di antaranya memberikan berbagai insentif kepada para emiten yang bergerak pada pengembangan sektor-sektor strategis pemerintah" ujarnya.