Mohon tunggu...
Puisi

Untuk Seorang Istri

28 Mei 2015   20:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:30 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lilin-lilin kecil yang indah mengusir kegelapan.
Tangan yang halus penuh kelembutan.
Senyum indah yang meneduhkan.
Adalah kebahagiaan ketika dua nafas menjadi satu..

Berjalan melewati lorong-lorong waktu.
Berlari melewati hari-hari tanpa sepi.

Ketenangan ketika lelah disambut senyuman.
Keindahan ketika amarah dijumpai kesabaran.
Dan kesedihan adalah ketika mereka menyakitimu.

Andai harapan semudah bernafas..
Andai mimpi dapat dibeli..
Aku akan menukar semua kebahagiaanku dengan kesedihanmu..
Aku mau meminta sakitmu dan memberikan sehatku..

Engkau menghangatkan hari, meski tak seperti matahari.
Engkau menerangi gelap, walau bukan seperti bulan.
Engkau menguatkan kehidupan, biarpun tidak seperti karang.
Dan engkau tidak tergantikan meski dunia dan seisinya ingin menggantikanmu..

Jiwa ini hanya untuk bersamamu..
Raga ini hanya untuk menjagamu..
Hidup ini hanya untuk membahagiakanmu..

Meski hidup tidak abadi, tetapi rasa ini hidup abadi meski kita telah pergi.
Walau kita akan terpisah, namun jiwa ini akan selalu bersama.

Suatu hari, akan ada cerita indah ditaman abadi.
Suatu masa, akan ada kebahagiaan bersama...disurga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun