Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Kekasih Terakhirku Adalah Kematian

27 Mei 2015   17:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dimana semua keterasingan akan selesai.
Adalah ketika tangan tak mampu menggenggam apapun.
Dan semua akan berubah, semua akan musnah..

Dimana akal benar-benar tak kekal.
Ketika logika mulai menggila.
Dan semua teori hanya menjadi sebuah tragedi.

Ini adalah bagian kecil dari cerita nyata.
Sebuah penghapusan fatamorgana tanpa realita.
Sebuah cerita dimana kegembiraan dan ketakutan bersatu..
Sebuah mimpi dimana ilusi benar terjadi.

Akan ada banyak darah..
Akan ada banyak tangisan..
Akan ada banyak jeritan..
Dan takan ada kekuatan apapun yang mampu melawan.

Ketika semua mimpi menjadi senjata bunuh diri.
Ketika semua pengorbanan menjadi sebuah penyesalan.
Dan ketika rasa takut tak mampu mencekik untuk membunuh.

Tiada ampunan..
Tiada keajaiban..
Tiada pilihan..

Airmata dan darah takan dapat melawan arah.
Jerit dan tangis takan mampu mengangkat sebuah penggaris.

Dia akan datang..
Dia akan benar-benar menjemput..

Dialah kekasihku.
Dialah kekasih kamu.
Dan dialah kekasih terakhir semua orang..

Dia yang akan kita temui terakhir.
Dia yang akan menjemput kita.
Dan dia adalah hari, dari akhir sebuah dunia..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun