Setelah ASEAN didirikan 56 tahun lalu, Indonesia masih berkutat dengan masalah kualitas pendidikan yang tertinggal dari beberapa negara tetangga di Asia Tenggara. Rendahnya mutu pendidikan berimbas pada lemahnya daya saing sumber daya manusia di tingkat regional ataupun global. Diperlukan upaya strategis agar pendidikan di Indonesia mampu mengatasi ketertinggalannya.
Yang kita ketahui bahwa indonesia memulai dengan menerapakan Kurikulum Rentjana Pelajaran 1947 dan menyempurnakannya kembali dengan nama Kurikulum 1952 atau Rencana Pelajaran Terurai sampai dengan kurikulum merdeka oleh Nadiem Makarim yang di siapkan pada tahun 2020 dan kemudian diterapkan dan dievaluasi secara bertahap sejak 2021 dan  pemerintah menetapkan Kurikulum Merdeka secara nasional guna memberikan kepastian arah kebijakan pendidikan. Pada Rabu, 27 Maret 2023.
Posisi Skor PISA Indonesia di Tahun 2022
Program for International Student Assessment (PISA) 2022, Tidak jauh berbeda dengan peringkat internasional, jika dibandingkan dengan negara ASEAN, Indonesia tetap berada di peringkat menengah ke bawah, Singapura jauh di atas negara lain memimpin dengan skor total tertinggi (1.679). Vietnam berada di posisi kedua (1.403), diikuti oleh negara tetangga Brunei (1.317) dan Malaysia (1.213).Â
Berdasarkan hasilIndonesia sendiri berada di peringkat ke-6 dengan skor total 1.108, di bawah Thailand (1.182). Sementara dua negara di bawah Indonesia adalah Filipina (1.058) serta Kamboja (1.012). Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih membutuhkan peningkatan di berbagai bidang.Â
Kondisi Pendidikan saat Ini
Dibandingkan dengan negara lain tentu saja pendidikan indonesia tertinggal jauh dengan sistem bendidikan  yang di bilang rendah di bandingkan negara-negara lain. faktanya pendidikan sanggat lah penting. Tentu saja bangsa ini menaruh harapan besar terhadap pelajar dan pembangunan Indonesia. Dengan Harapan untuk memperoleh pendidikan yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tentunya dapat menghasilkan SDM yang berkualitas tentu saja diperlukan upaya dan solusi.
Edward Sallis (1984) dalam Total Quality Management in Education menyebutkan, kondisi yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan dapat berasal dari berbagai macam sumber, yaitu miskinnya perancangan kurikulum, ketidak cocokan pengelolaan gedung, lingkungan kerja yang tidak kondusif, ketidaksesuaian system dan prosedur (manajemen), tidak cukupnya jam pelajaran, kurangnya sumber daya, dan pengadaan staf (Syafaruddin, 2002: 14)
Kurikulum yang tidak relevan dengan perubahan zaman dan kebutuhan siswa juga menjadi salah satu faktor penyebap redahnya pendidikan di indonesia. program yang tidak memenuhi kebutuhan siswa juga dapat membuat mereka sulit untuk bersaing secara global
pendidikan indonesia harus di tingkatkan dengan upaya keras, meningkatkan subsidi pendidikan secara merata pagi seluruh rumah tangga serta pemerataan pendidikan di tempat yang jauh dan memberikan biasiswa bagi siswa yang layak.