Delirium menjadi gejala baru Covid-19 yang diamati dari pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona. Menurut Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy, delirium adalah keadaan di mana kesadaran seseorang menjadi terganggu. "Delirium adalah keadaan kebingungan di mana orang tersebut merasa tidak berhubungan dengan kenyataan, seolah-olah mereka sedang bermimpi" ungkap Javier Correa, Peneliti UOC.
Delirium sering terjadi pada penyakit-penyakit yang menganggu fungsi otak. Namum, bisa juga terjadi pada pasien dengan kelainan metabolik seperti hipoglikemia, hiponatremia dan lain sebagainya. Sebuah studi menemukan bahwa delirium mungkin menjadi gelaja peringatan dini infeksi virus Covid-19 pada usia lanjut. Gejala delirium yang umum yakni kebingungan, kurang fokus, disorientasi dan perubahan kognitif lainnya.
Pasien dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dan membutuhkan ventilator, termasuk rentan terhadap delirium. Dengan mengidentifikasi delirium sebagai gejala Covid-19 pada pasien sebelum dirawat, dinilai penting untuk melindungi orang lain dari infeksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H