Mohon tunggu...
Dewa Kurniawati
Dewa Kurniawati Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hanya seorang tukang obat yang suka mbolang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Keramatku....

6 Mei 2011   10:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="491" caption="image from google"][/caption]

Terduduk dalam tangan tertengadah…

Tertunduk dalam linangan air mata…

Mengurai pintalan harap…

Merajut helaian doa…

**********

Dia Keramatku…

Tak lelah menghadirkanku dalam tiap pintanya…

Tak henti menemaniku dalam tiap tahap metamorfosa hidupku…

Tak habis kucuran kasih dan cinta serupa permata…

**********

Dia Keramatku…

Senyumku adalah bahagianya…

Resahku menjadi gelisahnya…

Tangisku serupa sedihnya…

Bangkanganku bahkan menjadi doanya…

**********

Dia Keramatku…

Tak ada kata seindah doa…

Tak ada rasa setulus cinta…

Tak ada laku sehalus kasih sayang…

Darimu… wahai Keramatku…

**************

Untuk Mimih (keramatku)... dan semua Bunda di Dunia....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun