[caption id="" align="aligncenter" width="491" caption="image from google"][/caption]
Terduduk dalam tangan tertengadah…
Tertunduk dalam linangan air mata…
Mengurai pintalan harap…
Merajut helaian doa…
**********
Dia Keramatku…
Tak lelah menghadirkanku dalam tiap pintanya…
Tak henti menemaniku dalam tiap tahap metamorfosa hidupku…
Tak habis kucuran kasih dan cinta serupa permata…
**********
Dia Keramatku…
Senyumku adalah bahagianya…
Resahku menjadi gelisahnya…
Tangisku serupa sedihnya…
Bangkanganku bahkan menjadi doanya…
**********
Dia Keramatku…
Tak ada kata seindah doa…
Tak ada rasa setulus cinta…
Tak ada laku sehalus kasih sayang…
Darimu… wahai Keramatku…
**************
Untuk Mimih (keramatku)... dan semua Bunda di Dunia....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H