Mohon tunggu...
Dewa Kurniawati
Dewa Kurniawati Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hanya seorang tukang obat yang suka mbolang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Rasa dan Luka

18 Mei 2012   12:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:08 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1337344456653592574

[caption id="attachment_182156" align="aligncenter" width="333" caption="foto doct pribadi putri taureza"][/caption]

Kau pernah bertutur tentang Rasa Menggambarnya seindah untaian pelangi Merajutnya seindah juntaian benang sutra Serta menaburkan aroma wewangian yang semerbak baunya.

***** Tapi pelangi tak lantas datang selepas hujan Rajutan benangmu pun terlalu rapuh untuk kutahan Bahkan aroma wangi yang kau tabur menguap begitu saja Berlalu bersama angin yang berhembus perlahan

***** Lantas yang tersisa untukku??? Hanya jejeran aksara yang tak lagi punya makna Aahh...  tak perlu kau umbar Rasamu Semakin kau ucap, semakin terasa hambar ku dengar

***** Hey kau... Sang pengumbar Rasa... Mungkin bukan hanya padaku kau ungkap Rasa Terlalu gamblang jejakmu terbaca Hingga perlahan Lukaku pun semakin teraba...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun