[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="from google"][/caption]
Berdiri terdiam serupa benteng…
Tak sadar diriku yang bersandar…
Kau kokoh tak ter-terjang…
Sekalipun kutiupkan angin harapku…
Tak bergeming walau selangkah…
Meski guntur rasaku terus menggema…
************************
Kau… Kau… dan engkau…
Tertuju pada satu bentuk serupa engkau…
Entah dirimu atau hanya anganku…
Siluet yang menawarkan kesejukan dan ketenangan…
*************************
Huufff…
Peluh hatiku atas engkau…
Tapi anganku tak hendak beranjak darimu…
Bisakah kau palingkan wajahmu sejenak???…
Hanya sekedar melihatku yang masih berdiri disini…
*******************
Mencoba untuk tidak mengabaikan Debar dan Degup Hati, seperti sebuah pesan yang pernah aku baca dari kek Astoko Datu.