TIPS MENDIDIK ANAK
Sebagaimana sudah diketahui khalayak bahwa tri pusat pendidikan itu ada di sekolah, masyarakat, dan orang tua. Dari ketiga tri pusat itu, maka orang tua (keluarga), memiliki prsi yang paling utama. Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, namun masih banyak orang tua yang melakukan kekeliruan atau kesalahan dalam melaksanakan tugasnya.
Untuk itu ada beberapa tips yang bias digunakan acuan dalam mendidik anak.
- Hindari  mengolok-olok.Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua kadang mengolok-olok anak, agar dia cepat menuruti harpan orang tua. Tindakan ini bias menimbulkan ketakutan atau ketidak percayaan bila itu tidak benar adanya. Apalagi tipe anak sekarang yang cendrung ingin pembuktian.
- Jangan asal melakukan pembelaan. Sering orang tua tidak menyadari ketika anaknya melakukan kesalahan, atau sedang ada masalah baik terhadap anggota keluarga atau orang lain, jangan sama sekali menampakkan melakukan pembelaan dihadapannya. Alangkah baiknya beri dulu pemahaman mulai paling sederhana. Baiknya kalua memang harus di bela, lakukan pada kesempatan atau tempat lain agar anak tidak tahu dengan pasti.
- Hidup bergaya mewah atau hedonisme. Sering anak pengusaha sukses atau anak orang kaya menampakkan diri hidup sederhana. Kesederhanaan bukan berarti kekurangan, apalagi kemiskinan. Tapi kesederhanaan itu cendrung ditunjukkan dengan gaya hidup biasa-biasa saja.
- Sebaliknya hidup bergaya mewah, sering ditunjukkan oleh golongan masyarakat yang baru merintis kehidupan yang lebih baik. Mereka kadang lupa bahwa tantangan kedepannya akan lebih berat untuk mempertahankan apa yang sudah didapat.
- Jangan otoriter Medidik anak biasanaya berpola pada model demokratis, laise paire, dan otoriter. Kita harus memadukan ketiga pola tersebut secara baik dan benar. Kadang orang tua cendruk ingin memaksakan (otoriter) dalam mendidik anak. Saat anak masih bias dikendalikan pola ini seolah baik. Tapi pada saatnya anak akan berontak karena sudah diambang batas tekanan. Jadikanlah anak seperti sahabat, kakak atau adik pada saat-saat tertentu.
- Memberi perhatian Masa sekarang anak banyak kehilangan waktu bercengkrama dengan orang tua. Orang tua habis waktunya untuk mengejar karier dan memenuhi gaya hidup kekinian. Orang tua merasa yakin ketika kebutuhan anak terpenuhi dengan baik, mereka percaya anaknya sudah senang dan sudah terpenuhi kasih sayangnya.
- Hindarilah keyakinan ini. Anak sangat memerlukan sentuhan bathin yang tidak bias diukur dengan harta benda. Kepuasan bathin akan dapat mendorong pertumbuhan anak secara penuh yaitu lahir dan bathin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!