Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pucuk-Pucuk Pinus

21 Maret 2024   22:37 Diperbarui: 21 Maret 2024   22:43 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pucuk-Pucuk Pinus

Bebukitan utara Kintamani
Hitam menyangga kerak bumi
Meliuk merekah kokoh bertengger
Tampak sisa kehidupan purba

Di timur laut
Membentang air danau biru
Tempat Putri Danu bermain
Sampan-sampan melenggok
Mencari berkah Dewata

Berpinggirkan pohon-pohon pinus
Seperti menatap awan putih
Sesekali pucuk pucuk pinus
Meliak liuk bak penari gadis Kintamani
Lincah jemari menari-nari
Tawarkan kipas cendana
Bahu harum sergap merayu

Pucuk-pucuk pinus
Setialah mengabdi
Pada rebah angin gunung
Menjulang menghias meru
Agar doa terkabulkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun