Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mungkinkah Menginjak Jakarta Lagi?

12 Maret 2024   16:36 Diperbarui: 12 Maret 2024   16:47 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkinkah Menginjak Jakarta Lagi?

Sedih ketika memulai menulis artikel ini. Mengapa? Karena sebentar lagi IKN akan pindah ke Kalimantan Timur yaitu di Penajem. Apakah Jakarta akan memanggilku?

Terakhir saya ke Jakarta bulan maret ini karena ada kegiatan nasional. Selama hidup saya menginjak Jakarta sebagai ibu kota negara kurang lebih 15 kali kunjungan.

Jakarta memang bagian dari sejarah bangsa Indonesia karena di kota ini tercatat berbagai peristiwa perjalanan bangsa.

Jakarta sebelum kemerdekaan lebih sering disebut Batavia. Batavia dijadikan sebagai salah satu pusat perdagangan masa itu. Penduduk aslinya disebut orang betawi.

Peristiwa peristiwa penting yang menyertai kota ini seperti tempat dikumandangkan proklamasi. Peristiwa Lubang Buaya (G30S PKI). Peristiwa reformasi dan masih banyak peristiwa penting lainnya.

Di samping sebagai ibu kota negara, Jakarta juga dijadikan pusat perdagangan. Gedung gedung pencakar langit berdiri megah di Jakarta.

Pusat pusat monumen kesenian juga banyak di Jakarta seperti patung Tani, bundaran HI, Ancol, TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Lubang Buaya. Termasuk pusat olah raga di Senayan.

Akankah Jakarta masih menjadi pusat kunjungan wisata setelah tidak menjadi IKN lagi? Semoga akan muncul ide, gagasan baru sehingga menarik Jakarta untuk dikunjungi sebagai warisan sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun