Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Berambut Panjang

19 November 2023   20:07 Diperbarui: 19 November 2023   20:21 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gadis Berambut Panjang
DN Sarjana

Hampir setiap hari perempuan itu lewat di depan rumah. Sepeda motor warna hijau lumut setia menemani. Jalan Cepaka, satu-satunya jalan pintas menuju kampus yang paling dekat dan sejuk karena sepanjang jalan pohon-pohon besar berdiri kokoh di kanan kiri jalan. Akunya sih tahu perempuan itu. Dia memang menjadi perhatian banyak orang. Utamanya kaum lelaki.

Mereka seakan berlomba memberi julukan  kepada gadis bermata agak sipit di kampusnya. Ada yang bilang bidadari. Ada menyebutnya gadis pingitan. Ada pula bilang putri ayu. Entah mana yang benar.

Bukan karena matanya. Bukan pula senyumnya yang manis. Tapi karena rambutnya yang dibiarkan panjang menjuntai julukan itu bermunculan.

Yang pasti gadis itu bernama Ayu Cristin. Dia mahasiswi semester 8. Dia mengambil jurusan tari. Mungkin karena itu rambutnya dibiarkan panjang, hitam lebat.  Ayu Cristin saat ini sedang menyelesaikan hasil karya tarian untuk bisa meraih gelar sarjana tari.

Soal Ayu Cristin menjaga rambutnya sampai sepanjang itu, ia yakin tak ada sahabatnya tahu. Dua tahun ia menjaga rahasia dengan rapat. Hanya kemudian kehadiran seorang pria yang Ayu yakini Ayu ceritakan.

Bermula saat Ayu melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di sebuah desa wisata. Awal mula Ayu melaksanakan KKN, semua berjalan baik-baik saja. Ia bersama mahasiswa dari jurusan lain berbaur di desa sesuai dengan keahliannya.

Pernah suatu waktu, Ayu diajak pentas dalam pagelaran seni menyambut ulang tahun muda-mudi. Sebagai penari kesempatan ini Ayu pergunakan dengan baik.

Pas malam minggu. Suasana gedung serba guna di desa sangat meriah. Kerdipan warna warni  lampu yang agang temaram, serta dekorasi yang tertata apik menambah unik dan artistiknya tempat pagelaran. Tempat duduk sengaja dibuat melingkar dibeberapa tempat rupanya membawa kenikmatan tersendiri bagi pengunjung.

Malam terus berjalan. Dentuman musik cadas tak henti menghentak. Ayu Cristin merasakan bagaimana kalangan muda di desa wisata menunjukan penampilan ekspresif. Seolah fulgar tapi tetap dalam batas kesopanan.

"Ayo mbak, duduk disini. Suasana sudah agak aman. Perkenalkan nama saya Agung. Saya ketua muda-mudi disini," kata lelaki itu dengan sopan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun