Setiap kali kau berucap
Selama itu pula aku percaya bahwa katamu tak lebih dan tak kurang dari rasa bilah hatiku yang terpaut di hatimu
Tapi ketika musim terus berganti dan selalu menambah hitungan waktu dalam umurku rasa ragu dan cemburu makin membalut tubuhku dalam dekapan dingin
Bersama gugur dedaunan seperti pohon yang kian mengering juga berjalan dalam balut tubuhku
Dulu saat bersemi aku semampai angin suka menggoyangku tangan tangan bergelantungan merangkul mesra hilangkan rasa sepi
Kini aku ingin kau katakan sejujurnya masihkah aku menjadi milikmu atau tubuhku sekedar jadi pajangan hanya kau tatap