Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Menjadi Guru Profesional di Era Digital

3 Agustus 2023   05:53 Diperbarui: 3 Agustus 2023   09:41 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selamat tinggal masa lalu. Selamat datang masa depan. Barangkali ini bagian dari jargon peran masa depan guru di Indonesia. Serbuan era digital sudah merambah kemana-mana termasuk dalam dunia pendidikan. 

Bagaimanakah guru masa depan, guru milenial mempersiapkan diri agar mampu tetap profesional di era digital? Yuk, ikuti tips ini. 

1. Gaul terhadap dunia digital 

Ketika dunia digital seperti, whatshaap, IG, youtube, dll, memasuki ruang-ruang pergaulan masyarakat khususnya kalangan anak muda (pelajar), guru menjadi salah tingkah untuk masuk di dalam pergaulan tersebut. Bahkan tidak jarang guru melarang siswa untuk ikut dalam grup-grup tersebut. 

Padahal itulah dunia anak sekarang. Guru sekarang dan masa depan justru harus aktif menjadi tahu sehingga mampu mengedukasi anak-anak. 

2. Menguasai platform pembelajaran. 

Pergerakan digital yang cepat di bidang pendidikan terkhusus dalam proses pembelajaran aangat cepat bergerak. Ada canva, youtube, google meet dengan berbagai jenis dan masih banyak yang lain harus dikuasai para guru milenial. 

Model pembelajaran yang berbasis media digital dan blendid menjadi tuntutan dari anak sekarang. Mereka pasti jenuh dengan cara konvensional semisal ceramah saja. 

3. Tidak berhenti belajar Long live education. Jargon yang sudah sangat dikenal, namun sulit dilakukan. Ini mesti tidak berlaku dikalangan guru. 

Mereka harus ke upgreat pengetahuannya, ketrempilannya dalam mengajar. Kalau tidak mau, maka sia-sialah anak-anak hadir dihadapan gurunya karena mereka tidak mendapatkan hal yang lebih atau baru. 

Bukankah apa yang biasa disampaikan guru sudah mereka dapatkan di media on line? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun