Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendongeng, Masihkah Eksis?

29 Juli 2023   21:23 Diperbarui: 30 Juli 2023   04:43 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MASIHKAH MENDONGENG BISA DILAKUKAN ORANG TUA

Anak yang dilahirkan sebelum tahun 80an, mendapatkan atau diberikan dongeng oleh orsng tuanya sesuatu yang tidak asing. Bahkan terasa wajib dilakukan karena anak sering meminta.

Memberikam dongeng kepada anak sesungguhnya sangat penting karena
1. Melalui dongeng kita bisa menanamkan nilai-nilai positif kepada anak. Seperti dongeng Sangkuriang, Malim Kundang  dsb. Nilai-nilai yang ditanamkan sangatlah banyak seperti tentang nilai ketuhanan, kebersamaan, sosiai, gotong royong, dsb.

2. Dengan mendongeng kita bisa menemani anak dengan baik, sehingga sambil mendongeng anak bisa mengkomunikasikan hal lain di luar dongek.

3. Mendongeng adalah salah satu cara menanamkan disiplin penggunaan waktu karena anak teratur bisa bertugas.

Dan  masih banyak hal yang bermanfaat yang bisa disampaikan saat mendongeng
Namun dewasa ini kesempatan dan kemauan anak mendengarkan cerita dongeng amat sulit. Disamping karena orang tua yang sibuk, tetapi juga anak-anak milenial sekarang sangat banyak waktunya untuk bisa diajak mendongeng. Anak-anak disibukkan dengan media bermain berbasis IT.

 Anak sekarang secara umum lebih suka menonton film di youtube.
Oleh karenanya secara perlahan ortu dan anak perlu menyepakati hari dan waktu, sehingga anak menjadi pokus saat jam belajar dan kesepakatan hari baik untuk menyepakati model mendongeng yang menjadi kesukaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun