"Ah, kayak kesukaanmu ya? Kami pun terus menelusuri Malioboro.
"Kita makan dulu di lesehan paling timur. Enak dan murah."
Aku nurut aja. Rido mengajakku duduk paling timur. Terlihat grup musik sudah menembangkan.... rekues dari tamu yanh sedang makan. Mataku tetap saja gelagapan. Suasana yang sangat nyaman dan anggun. Kami disodori list makanan. Sekali lagu aku terheran. Ku baca "Lesehan Kandang Macan. Waah...serem banget. Pikirku.
"Mas..., mesen apa?" Pelayan tiba-tiba berdiri di hadapanku. Aduh cantik banget. Wanita seperti ini harapanku.
"Aku pesen ayam goreng, nasi putih tambah jeruk anget."
"Sudah cukup?" Perempuan itu memandangku.
"Tambah senyummu."
"Ah..., ada ajaah Mas nya." Perempuan itu sekali lagi melepas senyumnya dan membawa list pesanan. Begitu sempurna. Kata hatiku. Bagaimana aku bisa mencintainya?
Tidak lama Rido datang dari kamar kecil. Pesanan makanpun berbarengan datang.
Aku mengambil dari perempuan di hadapanku. Jemariku sempat bersentuhan. Terasa menelisik di sekujur tubuhku.
"Maaf mbak. Boleh Aku tahu namamu. Sekalian nomer telpon?"
"Genit banget sih kamu." Rido nyeletuk sambil minum jeruk hangat.
Perempuan itu menulis dan menyerahkan padaku. "Selamat menikmati Mas."
Jujur, makanan saat itu terasa hambar. Akankah karena Aku terkena panah asmara? Apakah nama Lely yang tertera di kertas itu bisa menghiasi bahagiaku nanti? Ah, jalan masih jauh. Aku tak boleh hanjut dalam ilusi. Biar kerinduan ku titip di sudut kota Yogja