CISARUA(27/02/2020) - Cisarua merupakan kawasan wisata di Kabupaten Bogor yang memiliki potensi sangat besar dalam menarik pengunjung, sekaligus memberikan dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata. Namun, keadaan ini  tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan pendidikan yang ada. Permasalahan pendidikan yang terjadi di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan.
Permasalahan pendidikan yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor serta berakibat menghambat kualitas peningkatan mutu pendidikan di daerah tersebut pada kurun waktu tahun 2020 kebelakang. Beberapa faktor yang menjadi penyebab permasalahan pendidikan di daerah Cisarua yaitu mulai dari faktor internal dari wali murid peserta didik, faktor tenaga pengajar, hingga faktor lingkungan. Tiga faktor tersebut menjadi sumber dari permasalahan pendidikan yang memiliki pengaruh dalam penentuan kualitas pendidikan di Kelurahan Tugu Selatan, Cisarua.
Faktor internal dari wali murid peserta didik merupakan faktor utama yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. Pada tingkat Sekolah Dasar Negeri Ciburial ada beberapa wali murid yang lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan anaknya setelah lulus dari Sekolah Dasar menuju pesantren.
Siti Annisa Yuniarti sebagai salah satu wali kelas di SDN Ciburial pada saat diwawancarai (Kamis/27/02/2020) beliau mengatakan bahwa "Banyak dari orang tua yang memang tidak berniat menyekolahkan anaknya ke jenjang SMP, itu karena sebagian besar mereka itu rata-rata memasukkan anaknya ke pesantren-pesantren. Banyak sih ada juga yang pesantren pesantren yang sudah termasuk ke pesantren  termasuk didalamnya ada juga sekolah formal. Tapi tidak sedikit juga yang memang diantara mereka yang masuk pendidikan yang hanya  khusus untuk pesantren saja.
Dari jumlah data dari sekitar 60 siswa yang lulus ada sekitar 10 sampai 15 anak yang tidak melanjutkan jenjang berikutnya hanya masuk pesnatren". Ada beberapa hal yang menjadi alasan bagi orang tua yang memilih untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke pesantren yaitu karena latar belakang dari keluarga kiai dan alasan ekonomi.
Alasan ekonomi merupakan hal yang sering dipertimbangkan para wali murid. Bukan karena biaya sekolah, namun lebih menuju kebiaya sehari-hai mulai dari biaya transportasi yang harus mereka sediakan dan uang saku sehari-hari.
Faktor selanjutnya adalah dari sisi tenaga pengajar, faktor ini merupakan faktor yang diakui oleh beberapa tenaga pendidik di SDN Ciburial menjadi penyebab permasalahan yang harus segera diselesaikan. Tenaga pengajar merasa bahwa sosialisasi yang dilakukan pemerintah tentang perubahan kurikulum sangatlah kurang cepat, karena sistemasi urutan yang dilakukan terlalu panjang mulai dari provinsi hingga sampai ke sekolah-sekolah.
Para tenaga pendidik di SDN Ciburial mengkhawatirkan apabila alur sistemasi terlalu panjang informasi yang akan disampaikan oleh pemerintah pusat tidak dapat sepenuhnya tersampaikan ke sekolah-sekolah. Bentuk  sosialisasi yang dimaksut menyangkut teknis yang harus dilakukan, tata cara dan pembekalan mengenai  bentuk perubahan seperti apa sesuai dengan tujuan berubahnya suatu kurikulum tersebut. "Harapan saya dengan semakin berkembangnya teknologi, akan ada inovasi dengan mengadakan sosialsiasi terkait program pendidikan ke para tenaga pengajar melalui beberpa platform media sosial" ujar Annisa.
Faktor lingkungan merupakan faktor yang memiliki pengaruh tinggi berikutnya. Kecamatan Cisarua dikenal sebagai kawasan parawisita, maka banyak lapangan pekerjaan yang tersedia. Persoalan pendidikan yang terjadi akan adanya faktor ini adalah banyak remaja yang hanya menempuh pendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama saja.
Setelah lulus Sekolah Menengah Pertama mereka lebih memilih untuk bekerja. Para remaja yang memilih untuk bekerja ini tidak memerlukan ijazah yang cukup tinggi untuk bisa bekerja, karena di Kecamatan Cisarua sendiri banyak sekali lapangan pekerjaan yang tidak memerlukan kualifikasi pendidikan yang terlalu tinggi.
Salah satu contoh pekerjaan yang hanya membutuhkan skill dan tidak memerlukan pendidikan yang tinggi yaitu sebagai supir para wistawan arab dan juru masak makanan arab yang berada disekitar Kecamatan Cisarua.