Asam urat juga dikenal sebagai penyakit Gout, adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh penimbunan asam urat dalam darah. Penyakit ini umum terjadi pada remaja, terutama mereka yang memiliki pola makan yang tidak seimbang dan kurang aktif secara fisik. Makanan yang mengandung purin tinggi, seperti daging, jeroan, dan buah-buahan (durian dan nanas), dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Selain itu, konsumsi minuman beralkohol dan minuman manis juga dapat mempengaruhi peningkatan kadar asam urat. Penyakit asam urat pada remaja dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan kemerahan pada sendi, serta gangguan pada fungsi tubuh lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi asam urat pada remaja dan mengembangkan strategi untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini.
Apa Itu Penyakit Asam Urat?
Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Penyakit ini merupakan sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Kelebihan zat purin dapat mengakibatkan penyakit asam urat sehingga dapat mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, dan meradang di area sendi.
Asam urat adalah bentuk umum dari radang sendi yang sangat menyakitkan. Biasanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu (seringkali sendi jempol kaki). Serangan nyeri asam urat yang berulang dapat menyebabkan artritis gout yakni suatu bentuk radang sendi yang memburuk. Asam urat atau istilah medis Gout adalah zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dalam kondisi normal. Namun dalam kondisi tertentu, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat asam urat secara seimbang sehingga terjadi kelebihan dalam darah. (Sanjaya, 2014).
Sedangkan Smart (2014), Asam urat adalah sejenis penyakit yang menyerang sendi otot atau peradangan pada sendi otot. Asam urat adalah hasil dari metabolisme/pemecahan purin yang dikeluarkan dari tubuh.
Menurut Fadillah (2018) berpendapat bahwa asam urat adalah penyakit kelainan metabolisme dimana terjadi produksi asam urat berlebih atau penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebih.
Tanda Dan Gejala Asam Urat
Gejala utama penyakit asam urat adalah serangan nyeri yang hebat pada sendi atau disebut juga serangan gout. Karakteristik serangan gout itu sendiri antara lain:
1. Muncul nyeri tiba-tiba, biasanya pada tengah malam menjelang pagi.
2. Nyeri terasa sangat berat dan berdenyut-berdenyut.
3. Sendi bengkak, kemerahan, dan terasa panas.
4. Kesemutan dan linu.
5. Nyeri tambah parah jika sendi disentuh atau tersentuh sesuatu.
6. Urutan sendi yang terkena serangan gout berulang adalah ibu jari kaki (padogra), sendi kaki, pergelangan kak, sendi kaki belakang, pergelangan tangan, lutut dan bursa olecranon pada siku.
7. Berlangsung selama 4-12 jam
8. Nyeri berat dan bengkak pada serangan gout biasanya akan berkurang dalam beberapa jam. Namun, rasa tidak nyaman pada sendi atau nyeri ringan akan bertahan hingga beberapa hari atau minggu. Setelah itu, gejala akan hilang total, tetapi umumnya akan kambuh kembali dalam 6-12 bulan.
Untuk penderita yang sudah lama memiliki penyakit asam urat atau sudah sering mengalami serangan gout, gejala lain yang mungkin terjadi meliputi :
1. Sendi kaku dan sulit digerakkan.
2. Nyeri saat bergerak karena sendi kaku.
3. Tofus, yaitu benjolan tidak nyeri yang terletak di sekitar sendi.
Gejala Asam Urat Berdasarkan TahapannyaÂ
Berikut ciri-ciri yang kemungkinan muncul berdasarkan tahapan penyakit asam urat atau gout.
1. Tahap pertama
Pada tahap ini, kadar asam urat sudah tinggi dan telah terbentuk kristal urat di persendian.Â
Namun, belum ada ciri asam urat tinggi yang terasa dan terlihat. Kristal asam urat ini bisa saja menyebabkan peradangan sendi pada kemudian hari.
2. Tahap kedua (akut)
Pada tahap ini, kristal asam urat telah menyebabkan peradangan hingga menimbulkan gejala.Â
Ciri-ciri asam urat bisa terjadi secara tiba-tiba, termasuk pada malam hari, seperti nyeri, bengkak, kemerahan, dan terasa panas pada persendian.
3. Tahap ketiga (Intercritical)
Pada tahap ini, penderita asam urat umumnya tidak merasakan gejala apa pun. Ini merupakan tahap di mana serangan asam urat telah mereda, tetapi serangan lain dapat terjadi pada suatu waktu, terutama bila kadar asam urat tidak terkontrol.
4. Tahap keempat (kronis)
Pada tahap kronis, serangan asam urat berupa nyeri, bengkak, kemerahan, dan terasa panas pada sendi sudah beberapa kali terjadi dan biasanya timbul gejala yang kurang umum, seperti benjolan (tophi). Pada tahap ini pun, kerusakan sendi progresif telah berkembang dan pasien perlu segera mendapat pengobatan.Â
Penyebab Terjadinya Asam UratÂ
1. Pola Makan yang Keliru
Salah satu penyebab penyakit asam urat di usia muda adalah pola makan yang keliru. Tingginya kadar asam urat dalam tubuh bisa disebabkan oleh konsumsi makanan yang tinggi purin. Zat purin ini bisa ditemukan dalam daging merah, jeroan, seafood, makan kaleng seperti sarden, hingga kacangan-kacangan.
2. Konsumsi Minuman Tinggi Gula
Penyebab penyakit asam urat di usia muda juga bisa dipicu oleh konsumsi minuman tinggi gula. Minuman manis memang tak mengandung purin. Namun, minuman tinggi fruktosa (gula dari sirup jagung) yang jadi masalahnya.Â
Tubuh dapat memecah fruktosa dan menghasilkan purin. Menurut studi, minuman bersoda yang dibuat dari fruktosa bisa berisiko tinggi memicu asam urat. Risiko asam urat bisa naik sekitar 85% pada mereka yang mengonsumsi minuman bersoda lebih dari dua porsi per hari.
3. Mengidap Kondisi Medis Tertentu
Penyebab penyakit asam urat di usia muda juga bisa disebabkan karena kondisi medis tertentu. Misalnya mengidap diabetes, penyakit tiroid, sindrom metabolik, penyakit jantung, kolesterol tinggi, hipertensi, hingga obesitas.
4. Faktor Lainnya
Selain tiga hal di atas, penyebab penyakit asam urat di usia muda juga bisa dipicu oleh faktor-faktor lainnya. Misalnya, memiliki keluarga yang juga mengidap penyakit asam urat, kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol, atau baru saja mengalami cedera atau operasi. Di samping itu, konsumsi obat-obatan tertentu juga memicu terjadinya asam urat, contohnya aspirin, diuretik, atau beberapa obat kemoterapi.
Proses Terjadinya Asam Urat
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, bahan makanan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak mencakupi kebutuhan gizi akan menghasilkan penumpukan asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperuresemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Penumpukan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon peradangan. Hiperuresemia merupakan hasil:
a. Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purin abnormal
b. Menurunnya ekskresi asam urat
c. Kombinasi keduanya
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam urat yang akan menumpuk di jaringan penghubung di seluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi.
Adanya kristal akan memicu respon peradangan akut dan netrofil melepaskan lisosom nya. Lisosom tidak hanya merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi. Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat meningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada ginjal. Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama mengalami peradangan, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.Periode interkritikal adalah periode dimana tidak ada gejala selama serangan gout.
Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke-6 dan 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi yang besar pada kartilago, membrane synovial, tendon dan jaringan halus. Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helikes pada telinga,tendon achiles dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari kristal asam urat.
9 Faktor Risiko Yang Bisa Menjadi Penyebab Asam Urat Tinggi
1. Konsumsi makanan dan minuman tinggi purin berlebih seperti minuman beralkohol, bir, minuman bersoda, makanan yang mengandung banyak gula tambahan, sayuran yang mengandung purin tinggi, seperti bayam dan asparagus,daging merah, Jeroan,makanan laut seperti tuna, udang, sarden, teri, dan kerang, buah yang mengandung tinggi purin seperti durian dan nanas.
2. Konsumsi obat-obatan tertentu mengonsumsi obat diuretik jangka panjang dapat membuat kadar asam urat dalam tubuh semakin tinggi.
3. Penyakit atau kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal, diabetes, dan psoriasis.
4. Pertambahan Usia dan Jenis Kelamin Pria
5. Riwayat keluarga mengalami asam urat
6. Berat badan berlebih atau obesitas
7. Kekurangan cairan atau dehidrasi
8. Pernah mengalami cedera atau baru operasi
9. Jarang berolahraga
Dampak Asam UratÂ
1. Kerusakan Sendi
Ketika kadar asam urat di dalam tubuh meningkat dan melebihi batas tertentu, asam urat dapat mengkristal di dalam sendi. Terutama sendi di kaki, seperti pergelangan kaki, jempol kaki, dan lutut. Pada sejumlah kasus, kadar asam urat yang dibiarkan tinggi secara terus-menerus akan memicu serangan gout berulang dalam 1 tahun. Â Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen serta menghambat aktivitas sehari-hari.
2. Batu Ginjal
Kadar asam urat yang tinggi dalam urin dapat memicu pembentukan kristal asam urat ini. Batu ginjal dapat menyumbat saluran kemih, menghambat aliran urine dan menyebabkan nyeri pinggang yang hebat. Selain itu, batu ginjal juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan, jika tidak diobati, dapat mengganggu fungsi ginjal secara keseluruhan.
3. Diabetes
Asam urat tinggi dapat berkontribusi pada perkembangan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah. Asam urat tinggi diyakini dapat memengaruhi kerja insulin dan metabolisme gula darah, sehingga meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Â Asam urat tinggi mengganggu tidur melalui serangan gout dan peradangan fisik.
4. Penyakit Ginjal dan Gagal Ginjal
Tingkat asam urat yang tinggi dalam darah dapat merusak ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis. Asam urat yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan kristal yang merusak struktur ginjal. Selain itu, batu ginjal yang dapat terbentuk akibat asam urat tinggi dapat menghambat aliran urin dan mengganggu fungsi ginjal. Â
5. Tophi (Benjolan)
Tophi adalah dampak lanjutan dari asam urat tinggi yang terjadi ketika kristal asam urat menumpuk di luar sendi, biasanya di bawah kulit. Hal ini menyebabkan pembentukan benjolan keras yang terasa seperti batu. Benjolan ini dapat merusak jaringan sekitarnya dan menyebabkan deformitas. Â Kondisi ini juga dapat menjadi nyeri dan menyebabkan ketidaknyamanan fisik. Â
6. Gangguan Tidur
Asam urat tinggi dapat memengaruhi tidur seseorang serangan asam urat  yang tiba-tiba dan nyeri parah dapat membuat sulit tidur atau bahkan membangunkan seseorang dari tidurnya. Selain itu, peradangan yang disebabkan oleh asam urat tinggi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik yang membuat sulit untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Ketidakcukupan tidur yang berkelanjutan dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental secara keseluruhan.
7. Kesehatan Mental
Dampak asam urat tinggi pada kesehatan mental sering kali berkaitan dengan nyeri kronis dan gangguan tidur. Rasa sakit yang konstan dan gangguan tidur dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, depresi, dan kecemasan. Selain itu, ketidaknyamanan fisik yang disebabkan oleh peradangan sendi dan benjolan tophi pada kulit dapat merusak harga diri seseorang dan mengganggu kesejahteraan psikologis.
Cara Mencegah Terjadinya Asam Urat
- Minum air 2 liter atau 8 gelas sehari.
- Berolahraga secara teratur.
- Mengendalikan kondisi atau penyakit lain yang berkaitan, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
- Menjalani pemeriksaan kepadatan tulang dan fungsi ginjal untuk mengecek gejala awal jika ada.
- Tidak minum minuman beralkohol.
- Mengurangi asupan fruktosa (misalnya sirup jagung fruktosa tinggi ) dan makanan hewani kaya purin seperti jeroan dan makanan laut.
- Menurunkan berat badan jika obesitas.
- Tidur dan istirahat yang cukup.
- Lakukan pencegahan sejak dini.
- Konsumsi makanan dan suplemen penurun asam urat seperti ceri,asam ,jahe dll.
- Hindari aktivitas yang berlebihan.
Efektivitas Pengobatan Terhadap Penyakit Asam Urat
a. Terapi Farmakologis
- Pengobatan serangan akut dengan Colchicine 0,6 mg (pemberian oral), Colchicine 1,0 - 3,0 mg (dalam NaCl intravena), phenilbutazone, Indomethacin.
- Terapi Analgesic dan Antipiretik.
- Colchicines (oral/IV) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
- Nonsteroid, obat-obatan anti inflamasi (NSAID) untuk nyeri dan inflamasi
- Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk mencegah serangan
- Uricosuric (Probenecid dan Sulfiinpyrazone) untuk meningkatkan ekskresi asam urat dan menghambat akumulasi asam urat (jumlahnya dibatasi pada pasien dengan gagal ginjal)
- Terapi pencegahan dengan meningkatkan ekskresi asam urat menggunakan probenezid 0,5 g/hari atau sulfinpyrazone (Anturane) pada pasien yang tidak tahan terhadap benefit atau menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100 mg 2 kali/hari.
b. Terapi Non Farmakologis
- Kompres dingin
- Kompres hangat
Menurut teori Andarmoyo (2013) manajemen non farmakologis gout arthritis yaitu diantaranya dengan mengajarkan teknik distraksi, relaksasi, bimbingan antisipasi, dan terapi kompres hangat. Kompres hangat merupakan tindakan keperawatan dengan memberikan kompres hangat yang digunakan untuk memenuhi rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri tindakan ini digunakan untuk klien yang mengalami nyeri (Hidayat, 2012).
- Diet rendah purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi, maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin.
- Kalori sesuai dengan kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
- Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi singkong, roti, dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita asam urat karena meningkatkan pengeluaran melalui urin.
- Rendah protein
Protein yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya daging kambing, ayam, ikan, hati, keju, udang,telur.
- Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari.
Diagnosis Asam Urat
Diagnosis asam urat adalah upaya yang dilakukan untuk memastikan penyebab keluhan yang dialami pasien. Umumnya, dokter dapat mendiagnosis penyakit asam urat hanya dengan melihat tanda-tanda fisik pada area sendi yang meradang dan menanyakan keluhan yang dialami pasien.
Beberapa Pemeriksaan untuk Diagnosis Asam Urat untuk mendiagnosis asam urat, dokter akan melakukan hal-hal berikut:
1. Tanya jawab dan pemeriksaan fisik
2. Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada pasien:
3. Keluhan yang dialami
4. Seberapa sering gejala muncul
5. Penyakit yang pernah diderita
6. Obat-obatan yang sedang atau pernah digunakan
7. Penyakit yang pernah dialami keluarga
Pemeriksaan Penunjang
Dalam menegakkan diagnosis asam urat, dokter akan menjalankan tes penunjang, seperti:
1. Tes darah, untuk mengukur kadar asam urat dan kreatinin dalam darah.
2. Tes urine 24 jam, untuk memeriksa kadar asam urat dalam urine yang dikeluarkan dan dikumpulkan pasien selama 24 jam.
3. Tes cairan sendi, untuk mengidentifikasi kristal asam urat pada sendi dengan mengambil sampel cairan pada sendi.
4. Foto Rontgen, untuk melihat keadaan sendi.
5. USG diagnostik, untuk mendeteksi kristal asam urat pada sendi dan tofus.
6. Dual energy CT scan, untuk mendeteksi kristal asam urat di sendi tanpa menggunakan cara invasif (dengan jarum suntik).
7. Biopsi sinovial, untuk mengidentifikasi kristal asam urat dengan mengambil sebagian kecil jaringan (membran sinovial) di sekitar sendi yang terasa sakit.