Mohon tunggu...
Putu Devi
Putu Devi Mohon Tunggu... Penulis -

Ketika curahan rasa lebih indah dalam barisan kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ada yang salah dengan Jomblo?

22 Juli 2015   10:25 Diperbarui: 22 Juli 2015   10:25 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber foto: hammihan.com"][/caption]

Kata Jomblo, seakan menjadi momok yang menyeramkan bagi para kawula muda. Apalagi, menjadi kian horror saat hari sabtu tiba, tepatnya saat malam minggu. Di sosial media, biasanya mulai bertebaran banyak status-status unik, yang ‘sedikit’ nyerempet dan menyindir para jomblo. Ada yang langsung bikin nusuk, ada juga yang disisipi dengan humor. Tapi, apakah sebenarnya menjadi jomblo itu salah? Sesuatu yang hina? Atau hanya sekedar persepsi kebanyakan orang? Atau hanya media yang terlalu membesar-besarkan? Seakan-akan Jomblo tidak memiliki cinta, orang yang paling pantas untuk diolok-olok karena katanya tidak laku, dan yang paling tidak bahagia di dunia ini.

Saya sendiri jomblo, tetapi bukan berarti saya menulis ini karena saya berada di pihak Jomblo. Saya juga pernah pacaran, dan saya bisa membandingkan antara punya pacar dan tidak punya pacar. Entah saya saja, atau memang yang lain juga begitu. Saya merasa kalau punya pacar justru ‘agak menambah persoalan'. Sedikit-sedikit, saya harus melapor sedang apa, dimana, bahkan dengan siapa. Kemudian, tidak bebas untuk berteman dengan lawan jenis. Apalagi, kalau lagi bertengkar, pikiran kacau, terganggu, tidak konsentrasi dan lain sebagainya.

Tentunya, saya juga merasa ada untungnya kalau pacaran, terutama ada yang perhatian dan mengingatkan. Tetapi, kalau dipikir-pikir, pacar malah lebih seperti alarm, entah memberikan alarm kalau sekarang pagi, siang atau malam, atau mengingatkan untuk makan. Kalau untuk ini, sepertinya perut kita sendiri sudah lebih tahu dan lebih pintar untuk menyadarkan kapan kita harus makan. Ayolah, kita tidak mau tergesa-gesa punya pacar hanya untuk itu saja kan?

Jika kita melihat statistik, status single sebenarnya sudah menjadi hal yang biasa saja di berbagai Negara. Misalnya Amerika, di sana, ada 50,2% orang dengan status single. Begitu juga di Negara yang katanya paling romantis di dunia, Prancis. Salah satu kota di Prancis, bernama Lille memiliki populasi unmarried adults sebesar 60,20%. Jadi bisa dibilang, walaupun jomblo, we are not alone and we are not lonely.

Kalau seandainya kita menganggap jomblo ini suatu masalah, dan harus dicarikan solusinya, saya rasa, untuk ini hanya ada dua cara. Pertama, kita sendiri yang mengubah diri. Kedua, kita yang memaksa orang lain untuk berubah seperti apa yang kita mau. Solusi kedua tentunya akan jauh lebih susah, setiap orang pastinya tidak akan semudah itu mengikuti apa yang kita inginkan (kecuali dihipnotis). Jadi, saya lebih menyarankan untuk solusi yang pertama, mengubah diri menjadi lebih baik. Saya juga ingat salah satu kutipan yang pernah saya baca, bahwa:

"You cannot change the world, but you can change yourself"

Mblo, mungkin, tidak ada salahnya untuk mencoba mengubah sedikit. Kalau merasa standar target kita terlalu tinggi, ubahlah dengan semakin meninggikan standar kita juga, tapi kalau kamu merasa tidak mampu meninggikan kualitasmu, turunkan saja standar pujaan hatimu. Semudah itu. Tidak pakai galau ya.

Menurut saya, menemukan cinta itu mirip dengan konsep pemasaran, kita akan menemukan yang sesuai dengan segmen pasar. Kalau sampai sekarang belum juga menemukan, bisa jadi kita masuk ke segmen pasar yang salah. Cinta juga terjadi seperti proses permintaan-penawaran, timbal balik, interaksi dua arah. Satu kata yang paling menentukan di sini adalah ‘saling’. Jadi, kamu dan dia benar-benar saling mencintai, saling menghargai dan saling melengkapi, bukan hanya kamu yang berjuang melakukan segalanya kepadanya.

Ketika kamu sudah berusaha, tetapi tetap saja, tidak ada ‘saling’, maka segeralah berpaling, jangan terlalu lama menyia-nyiakan waktumu untuk Dia yang tidak mencintaimu. Sadarlah, Mblo. Bukan berarti kamu yang buruk, tetapi kita yang bisa mendapatkan lebih baik dari dia.

Cinta itu indah. Cinta itu indah pada waktunya. Yakin saja, orang baik sepertimu pasti akan bertemu dengan orang baik juga di saat yang indah.

Malam minggu nanti jangan galau lagi ya mblo! Stay Fabulous!

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun