Mohon tunggu...
Devon Putra
Devon Putra Mohon Tunggu... Freelancer - Hah?

HAHAHA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Janji dan Kembang Api

31 Januari 2020   01:22 Diperbarui: 31 Januari 2020   01:26 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Musim panas terasa sangat membosankan dari biasanya, mungkin karena teman-temanku yang berlibur dan semenjak ayahku meninggal  aku harus menjalankan penginapan yang sudah dijalankan ayah dan ibuku selama bertahun-tahun. Oh iya sampai lupa Namaku Satori Sasaki aku saat ini berusia 14 tahun dan aku kelas 3 smp. Sungguh membosankan musim panas ini, Sampai dia datang. Cuaca hari itu sangat panas aku baru saja membeli es krim dan pergi ke dapur untuk menyantapnya tiba-tiba bel pintu penginapan berbunyi ibuku memanggil untuk menyuruhku membuka pintu, aku melihat wanita dengan kulit putih rambut panjang seperti dalam mimpi aku melihatnya, dia seperti hujan yang tiba-tiba muncul di gurun pasir. Seperti air yang menyegarkan kembali pohon yang kering. Seperti itulah yang aku rasakan saat itu saat aku bertemu dengannya. Perempuan itu merupakan anak dari teman ayahku yang tinggal di Tokyo dan sedang berlibur kemari. aku berpikir "untuk apa dia kemari ke desa ini, bahkan tidak ada yang menarik di desa ini hanya ada hamparan sawah, taman bunga dan hanya ada satu minimarket. dan ibuku menghampiri kami ibuku menyuruhku untuk membawakan koper yang dia bawa ke kamarnya dan akupun membawakan kopernya dan menunjukkan kamarnya yang tidak jauh dari kamarku. Aku merasa sangat senang karena serumah dengan wanita cantik seperti dia namun setelah beberapa hari tinggal di sini aku rasa dia sangat menyebalkan. kerjaannya di rumah hanya merepotkanku saja tidak ada satupun sifat yang aku sukai darinya mungkin aku hanya menyukai parasnya saja yang kebetulan cantik.

Hari demi hari berlalu dan musim panas sudah berakhir dan esok aku akan menjalani kehidupan sekolah aku yang membosankan seperti biasanya dan mungkin ini terakhir kalinya aku melihat dia karena dia akan kembali lagi ke Tokyo. "Tapi... Apa apaan ini. Kenapa dia masih ada disini dan seragam itu. Apa mungkin..." Aku terkaget. "Oh selamat pagi... " Dia menyapaku dengan hangat.
Aku tersipu sih sedikit tapi kesal karena dia terlihat manis. "Payahhhhh" dalam hatiku. "Sato... mulai hari ini km berangkat bersama dengan misa, biarkan dia naik sepeda dengan mu".  "Tapi ibu..." Aku menyangkal. "Hitooo" dengan nada sedikit keras. "Ahhh... Baiklah ayo cepat nanti kita terlambat". " Baiklah sato" dengan lembut ia menjawab. Dalam perjalanan tentu saja aku sedikit canggung walau sedikit kesal. Dia duduk dibelakang ku sambil memegang sedikit baju ku. Kami melewati taman sawah dan taman bunga. Ini seperti ada didalam adegan romantis dan si pria mengungkapkan perasaannya, namun ini bukan cerita romantis. Aku memintanya berjalan kaki dari minimarket di dekat sklh ku dan kembali kesini saat pulang sekolah. Mungkin itu satu satunya supermarket yang ada didesa ini. Kami berjalan dari supermarket ke sekolah karena aku tidak mau menjadi bahan omongan teman" sekolah ku dan aku tidak mau dilihat oleh miku, Miku adalah wanita yang aku sukai. Oh iya Karena aku tinggal di pedesaan sekolah kami pun setiap angkatannya hanya memiliki 1 kelas. Sesampainya di sekolah w teman ku Suki dan Hina menyapaku mereka melihat aku berjalan bersama wanita itu. Mereka penasaran dan terus bertanya. Sampai pada akhirnya mereka semua tau bahwa wanita itu tinggal di penginapan yang aku dan ibuku kelola. Aku kesal dan membentak misa, karena dia hanya menambah beban ku saja dan aku tidak mau lagi bareng dengannya. Semenjak itu hubungan aku dan misa seperti tidak saling kenal. Aku merasa sedikit senang tapi juga risau karena ibu yang terus bertanya tentang aku yang tidak lagi bersama misa, Sampai suatu hari terjadilah hak itu. Saat itu aku beraktifitas seperti biasa dan sudah beberapa hari aku tidak berbicara dengan misa, aku pulang kerumah terburu buru karena hujan akan turun. Sesampainya dirumah ibuku bertanya "Dimana Misa?", "Bukannya dia sudah pulang?" Aku menjawab dengan rasa sedikit cemas. Langit mulai malam dan hujan mulai deras tapi misa tak kunjung pulang aku khawatir dengannya dan memutuskan untuk menjemputnya dengan sepeda. Aku melihat misa sedang berjalan sangat lambat dengan baju yang basah kuyup. Saat aku memanggil namanya dia melihatku dan saat aku mendekatinya dia menangis. "Kau kemana saja aku cemas mencarimu tau" ucapku. Dia menangis dan berkata "aku tidak mau menjadi beban bagimu dan tidak mau merepotkan mu lagi seperti kata mu". Saat itu juga aku merasa bersalah dan meminta maaf berulang kali. Dan kami kembali ke penginapan. Semenjak itu hubungan kami membaik.

 Banyak yang beranggapan bahwa misa itu cantik dan semakin lama semakin lama aku juga sependapat dengan mereka. Aku juga merasa nyaman saat di dekatnya dan perasaanku kepada Miku telah hilang. Sepertinya aku akan mengungkapkan perasaan ku kepadanya saat pergi sekolah nanti, seperti cerita-cerita romantis. Keesokan harinya.. "baiklah aku akan mengungkapkan perasaan ku kepadanya sekarang" aku berkata dalam hati sambil melihat dia dengan senyum senyum. Saat kami berangkat dengan sepeda jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku memberanikan diri untuk memulai percakapan.
"Miiiisaa" aku mencoba,
"Ada apa sato, apa ada yang kamu lupakan" seperti biasa dia berbicara dengan sangat lembut denganku,
"Ya keberanianku mungkin" aku menjawab dalam hatiku
"Apa kau sudah punya pacar di Tokyo?",
" Tidak " jawabnya
Saat itulah keberanianku meningkat aku akan mengungkapkannya sekarang.
" Miiisaaaa akuuu..." Aku tidak bisa ngomong dengan benar
"AKU SUKA KAMU" Misa memotongku
"Ehh? Ehhhhhh????" Aku kaget karena sangking kagetnya kami hampir terjatuh.
"Benarkah???? Apa kamu sedang becanda" aku panik.
"Tentu saja aku bercanda, AKU BENAR-BENAR MENYUKAIMU SA-TO-RI" dia menjawab dengan tersenyum dan berbisik mengucapkan namaku di telingaku.
Aku tidak tau harus berkata apa, saat itu juga situasinya menjadi canggung. Dan situasi ini terus berlanjut, kami pun sampai ke minimarket. Aku merasa harus menjawab perasaan dia, tentu saja aku menyukainya juga. Saat aku memarkirkan sepedaku aku bersiap mengungkapkannya juga dan menjawab perasaannya itu. Detak jantungku semakin cepat, keringat bercucuran dan aku mengungkapkannya.
" AKU JUGA MENYUKAI MU " aku berteriak sambil berlari menjauhi misa.
Saat aku berhenti aku melihat misa dia tersenyum kepadaku sambil menangis dia mendekati ku
"Terimakasih terimakasih terimakasih" dia menangis dan kata kata itu terus ia ulang .
Aku memberanikan diri
" Mau kah kau menjadi pacarku? " dengan nada yang kecil aku bertanya kepadanya.
Dia menghapus air matanya dan menjawab dengan tersenyum
" Tentu saja "
Aku senang sekali mendengarnya. Karena situasinya kembali lagi seperti semula kami melanjutkan pergi ke sekolah tentu saja dengan hati yang sangat senang. 

Hari-hariku menjadi lebih baik bersama misa, kamu banyak melakukan kegiatan bersama. Saat semester akhir sudah hampir selesai, sekolah mengadakan festival sekolah. Kami jalan-jalan bersama di festival tersebut, membeli makanan dan bermain permainan. Sampai acara puncaknya tiba yaitu dansa berpasangan kami menari di acara api unggun. Dan mungkin ini akan menjadi kenangan yang sangat membekas. Aku berharap kami bisa seperti ini selamanya. Saat kami menari misa berbicara kepadaku
"Hito mungkin sejak awal aku harus memberitahukanmu tentang ini. Aku akan kembali ke Tokyo dan melanjutkan SMA disana" dia menunduk sambil berbicara
"Kenapa kamu baru bilang sekarang. Kenapa kamu sembunyikan ini dariku" aku kaget, aku merasa tidak terima dengan situasi ini.
"Maaf tapi aku berjanji aku akan selalu mengirimkan surat padamu dan mungkin saat liburan nanti aku akan kembali lagi kesini karena aku menyukaimu Satori"
Aku tidak tau harus berkata apa, tapi aku mencoba mempercayainya dan akan ku buat hari-hari di desaku bersamanya menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan. Kami menghabiskan waktu bersama di desa. Melakukan banyak hal yang belum kami lakukan. Tentu saja aku mengajak suku dan hina untuk bersenang-senang bersama kami. Sampai perpisahan tiba, aku mengantarkannya ke stasiun kereta aku berjanji disana untuk saling menjaga perasaan kami satu sama lain. Dan dia pun pergi dengan tersenyum. Saat aku pulang ibu tiba mengajakku berbicara, ibuku bercerita banyak tentang misa dan keluarganya ternyata ayah misa menikah lagi dan adik tirinya tidak menyukai misa oleh karena itu dia ingin tinggal di sini. Sambil bercerita ibu mengambil album foto. Aku melihat diriku waktu masih kecil bersama Suki dan Hina. Dan ada anak perempuan di sebelahku.
"Seperti ingat kembali saat kau bersama misa waktu kecil dulu"
"Misa??? " Aku terkaget "Apa aku pernah bertemu dengannya?" Aku bertanya-tanya.
"Tentu saja ayahmu dan ayah misa kenal gara gara kamu menolong misa waktu itu" ibu menjawab "liat kalian sangat dekat sekali waktu kecil".
Aku langsung teringat ingatanku waktu kecil, aku menolong nya karena dua tersesat dan tidak tau harus kemana. Saat dia menangis aku membawanya untuk melihat kembang api di festival tersebut dan saat itu pula aku melihatnya tersenyum untuk pertama kalinya dan akhirnya setelah dia tenang aku membantu mencari ayahnya dan kami bertemu dengan Suki dan Hina. Aku juga teringat membuat janji bersama misa
"Bolehkah aku kemari lagi?" Misa kecil berbicara
"Tentu saja aku akan menunggu mu datanglah saat kau butuh batuanku" aku menjawab seperti seorang super Hero
" Hm aku berjanji terimakasih" dia pergi sambil tersenyum.
Jadi itu alasannya dia datang kemari dan aku tidak menyadarinya aku meneteskan air mata, karena tidak bisa mengingat janji tersebut. Aku meminta maaf dengan menulis surat padanya, komunikasi kami berjalan dengan baik hanya satu tahun. Semenjak aku kelas 2 SMA aku sudah tidak mendapatkan balasan darinya dan selama 2 tahun aku menulis surat tanpa ada yang membalasnya. Sampai aku memutuskan kuliah di Tokyo. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya keinginanku, alasan utamaku tentu saja untuk menemuinya dan meminta penjelasan kepadanya. Teman temanku menentang keputusanku karena mereka tau bahwa alasan utamakuu ke Tokyo adalah misa. Namun aku tetap berpegang pada keputusanku, dan aku berangkat ke Tokyo.

Mungkin banyak yang berpikir bahwa sulit untuk menemukan seseorang yang kita cari di Tokyo, namun aku bukan orang tanpa persiapan yang mencari seorang wanita di kota besar. Tentu saja aku hafal alamat terkahirnya dan aku berharap dia masih disana dan baik baik saja. Sebelum aku mencarinya, tentu saja aku harus menyimpan barang-barang ku. Aku akan tinggal bersama kakak perempuanku di sebuah apartemen. Tentu saja kakaku menyambutku dengan meriah dia bersama kedua temannya Saki dan Yumi. Ya mungkin kalian berpikir ini pesta yang meriah, namun tetap saja aku yang memasak di pesta ini. Diantara kedua temannya saki sangat mudah berteman dengan ku dia menyukai motor dan ingin menjadi pembalap profesional dan dia berkata bahwa masakan dariku yang akan menjadi sponsor nya karena aku berkata bahwa aku akan menjadi koki yang hebat selain itu dia juga memberitahu nya alasan utamaku ke Tokyo dan dia mendukung ku untuk mencari dan menjadi dekat kembali dengan misa, bahkan aku memberitahukan namanya kepadanya dan jikalau misa menumpunyai pacar baru, saki siap membantunya untuk merebutnya kembali dan dia berharap kepadaku agar  aku harus mendapatkannya kembali. Sementara itu aku kurang akrab dengan yumi. Kesan pertama saat aku bertemu dengannya yaitu saat dia menjatuhkan dompet lalu aku membantu nya dan apa ayang terjadi. Dia malah meneriakiku pencuri, Sungguh sial aku ini. Dan keesokan harinya aku memberanikan diri ke rumah misa dan benar saja alamatnya masih sama aku menekan bel pintu rumahnya dan sayang adik angkatnya Mici dia berkata bahwa aku dan kakanya sudah putus dan misa tidak mau kembali lagi bersama ku karena dia sudah memiliki pacar baru. Tentu saja aku tidak percaya kepadanya, namun misa keluar dari rumah dan membenarkannya dan pacar barunya bernama Saki. Saat mendengar namanya aku kaget tiba tiba pikiran kosong ternyata orang yg baik denganku adalah pacar baru misa. Aku memegang kepalaku yang mulai pusing, misa meminta naaf dengan raut wajah yang khawatir dia melihatku. Aku tau dia masih menyukaiku tapi mengapa dia malah berpacaran dengan lelaki lain. Dia memberikan penjelasannya, dan dia memberikan jawaban dari semua pertanyaan ku selama ini dan aku baru tau bahwa saki mengidap kanker otak dan seharusnya besok jadwal dia untuk di operasi dan operasi itu menentukan hidupnya. Tentu saja hatiku tidak karuan disatu sisi aku ingin pacar ku kembali di sisi lain juga aku tidak mau kehilangan sahabat pertama ku di Tokyo. Pikiran ku kosong, tanpa basa basi aku kembali ke apartemen kakaku aku bertemu dengan saki dan menantangnya.
"Saki aku sudah tau tentang penyakitmu dan hubungan mu dengan misa, jadi sembuhlah dan mari kita bersaing dengan adil".
Saki terkejut dan hanya tersenyum
"Baiklah kalau begitu" saki menerima tantanganku
Aku tidak tau harus bercerita dengan siapa tapi Yumi sudah tau semuanya dan dia menjadi lebih perhatian kepadaku.

Esok pun tiba, waktu dimana takdir akan menentukan segalanya apakah saki yang berhasil mendapatkan misa atau aku yang akan mendapatkan misa. Saat dokter keluar dari ruang operasi dana mengatakan bahwa saki tidak terselamatkan. Seketika semua hening dan beberapa detik kemudian tangisan mengiringi kepergian saki. Tentu saja aku sangat sedih dan ambisiku untuk memiliki misa sudah tidak ada lagi. Aku meminta maaf kepada misa dan misa ingin agar aku tidak usah bertemu lagi dengannya karena beberapa hal. Aku menyetujui nya. Beberapa hari semenjak kepergian saki, aku masih tidak bisa pergi dari apartemen namun Yuni menyemangatiku dan memberi perhatian lebih kepadaku, dan aku mulai memulai hidup baru. Setelah setahun kepergian saki siapa sangka aku berpacaran dengan yumi dan hubungan kami berlangsung hingga kami semester akhir. Aku bekerja paruh waktu untuk berlibur bersama yumi kami juga telah menentukan tanggalnya. Aku bekerja paruh waktu di sebuah minimarket sebagai kasir. Uangnya aku tabung untuk liburan ku bersama yumi. Seminggu aebelum tanggal liburan ku bersamanya tanpa sengaja mici masuk ke minimarket dan tidak tahu mengapa dia menceritakan keadaan kakaknya yaitu Misa. Dia juga menggodaku dan memaksaku untuk mengingat kenangan ku bersama misa. Tentu aku menolaknya karena aku sudah mempunyai Yuni yang selalu ada disampingku. Namun sepertinya dia tidak suka dengan yumi. Dia datang ke minimarket selama 3 hari berturut-turut sambil menceritakan misa tentu saja aku kembali teringat kepada misa namun liburan aku dan Yumi tinggal 3 hari lagi. Tentu saja aku memilih Yumi, Sampai mici ingin aku menemaninya untuk bermain di wahana bermain. Sementara itu aku mendapat kabar bahwa akan ada kumpulan keluarga didesaku dan misa akan datang. Tentu saja aku mengabaikannya aku meminta izin kepada yumi dan dia memperbolehkan aku pergi dengan mici dan hanya minta 1 oleh" yaitu gantungan hp tentu saja aku mengiyakannya. Aku langsung ketempat dimana kami janji untuk bertemu dan ternyata yang datang adalah misa. Tentu saja aku kaget rasa yang dulu pernah ada mulai muncul kembali hanya karena melihatnya. Itu sedikit canggung namun kami berpikir bahwa mici mengerjai km dan tentu saja kamu sepakat untuk tidak pergi namun misa bertanya
" Apa kamu tidak mau pergi denganku" berbicara dengan lembut
" Baiklah kalau begitu aku akan pergi denganmu dan yumi ingin aku membelikan sesuatu yang hanya ada ditempat itu". Aku sudah tidak bisa berpikir lagi
Mungkin aku tidak akan memberitahukannya bahwa aku pergi bersama misa. Sesampainya dirumah ia yumi meminta maaf karena ibunya sakit dan dia harus menemani dan merawat ibunya dan kebetulan tanggal liburan mereka terganggu oleh acara mereka masing masing.
" Aku juga ada kumpulan keluarga nanti, kalau begitu mari kita pergi bersama-sama" aku mengajaknya
"Baiklah kalau begitu kita berangkat bersama" dia menjawab penuh semangat.
Kami menghubungi keluarga kami masing-masing dan memberitahukan bahwa kami bisa pergi. Keesokan harinya kami berangkat bersama-sama ditemani dengan kakaku yang mengantar kami sampai stasiun kereta. Kami berpisah disana karena aku dan yumi memiiki tujuan yg berbeda. Dan akhirnya aku sampai di desa disana sudah ada saki dan hina yang menjemputku dengan mobil. Tak ku sangka bahwa misa dan mici sudah datang ke desa ini dan bersama dengan kedua temanku. Situasi yang Canggung kembali lagi seperti semula. Hampir diperjalanan aku tidak berbicara kepada misa dan akhirnya kita sampai di penginapan ibuku. Aku langsung mengabari yumi kami saling berbincang hampir beberapa jam. Keesokan harinya semua keluarga berkumpul dan ternyata malam ini akan ada festival. Tentu aku langsung mengabari yumi dan yumi bilang ibunya sudah tidak apa" namun dia tidak bisa kedesaku karena masih harus merawat. Aku ngobrol dengan yumi terlalu lama sampai aku tidak sadar bahwa hanya aku ibu dan misa yang ada dirumah. Langit mulai gelap dan festival sebentar lagi akan dimulai. Dan sialnya teman-temanku terjebak macet di kota. Dan hanya aku dan misa yang bisa pergi ke festival dan ibu ku menyuruh kami pergi berdua saja. Setelah lama menunggu misa yang berganti pakaian. Aku seperti melihat dia lebih cantik dari biasanya dengan memakai kimono dia anggun sekali. Tentu saja aku merasa Canggung  dan kami berjalan menuju festival. Sesampainya di festival kami membeli makanan bermain permainan dan lain lain yang mengingatkanku pada kenangan-kenangan yang dulu pernah aku dan misa ukir saat acara kembang apinya mau dimulai misa menarikku dan membawaku ke sebuah tempat yang dulu pernah kita datangi waktu kecil dan misa mengungkapkan semua perasaannya kembali dengan Nada yang lembut, dengan indahnya pemandangan langit malam seolah olah bunga bermekaran di langit malam itu. Namun misa tau bahwa aku memiliki Yumi dan dia menyesal bahwa dia menyukai ku kembali karena adiknya yang selalu menceritakan tentang aku dan saat pergi ke taman bermain itu seperti kencan.
" Aku menyukaimu Satori, aku sangat menyukaim".  Sambil berlinang air mata.
" Dari hati yang paling dalam aku masih MENYUKAIMU aku juga sering mendengar cerita tentang mu dari adikmu dan perasaanku muncul kembali saat di taman bermain itu" aku mengungkapkan perasaan ku. Aku tidak peduli dengan yang lain seperti aku hanya ingin bersama dan terus bersama misa selamanya.
"Aku mencintaimu misa"
"Aku juga mencintaimu Satori" sambil menangis.
Saat itu pula Yuni meneleponku dan bertanya aku sedang dimana, tentu saja aku akan berbohong aku bilang aku sedang di rumah memakan semangka dan tidak pergi ke festival. Setelah itu aku mematikan teleponnya dan pulang kembali ke penginapan.
Sesampainya di sana aku melihat yumi yang duduk di teras penginapan
"Pembohong pembohong pembohong" sambil menunduk dengan berlinang air mata.
"Apa yang kau lakukan disini" aku bertanya
"Tentu saja menemui mu" dengan nada sedikit kesal
"Kau bilang ini hanya kumpulan keluarga TAPI KAU MALAH BERMESRAAN DENGAN DIA YANG BUKAN SIAPA SIAPAMU" Yumi sudah merasa sangat kesal, dia mendekati mereka berdua dan yumi ingin menampar misa namun di hentikan oleh satori.
"Cukup yumi apa apaan kau ini" Satori membentaknya
"Jadi kau melindunginya bahkan kau membentak ku" jawab yumi yang sudah sangat kecewa
" Jadi kau sekarang pilih lah diantara kita " yumi mendesak satori agar menjawab nya
"Aku memilih misa" dengan pelan-pelan Satori menjawabnya
Yumi langsung menampar satori dengan keras sambil berkata
"Kita selesaikan ini di apartemen" Yuni meninggalkan desa itu.

Lalu penyelesaian masalah mereka penuh dengan air mata dan kata maaf sampai akhirnya mereka sepakat untuk menyelesaikan hubungan mereka dan membuang cinta, harapan, cita-cita mereka bedua.
Yumi,
" Apakah kita tidak bisa saling bertemu lagi"
Satori,
"Tentu saja bisa"
Yumi,
"Jika kau asa masalah dengan misa, aku akan ada disini menunggumu"
Masalah mereka selesai dengan damai dan keesokan harinya Satori menemui misa...
MISA,
"Aku bahagia bisa bersama denganmu lagi Satori"
Satori,
"Aku juga, sekarang kita akan mencari tempat tinggal yang jauh dan kita akan bahagia bersama ditempat baru itu
Misa "Satori"
Satori "Misa"
Misa & Satori "Terimakasih aku mencintaimu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun