Mohon tunggu...
Muhammad Fathi
Muhammad Fathi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Graphic Designer di www.satugerai.com, terus belajar untuk bermanfaat bagi orang lain... Follow twitter saya @fath_identity

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Aditya dan Putri Matahari, Menembus Blokade Animasi Luar Negeri

24 Desember 2012   08:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JOGJA – Jogjakarta terkenal dengan daerah penghasil orang-orang kreatif. Berbagai kampus negeri dan swasta di Jogja melahirkan banyak tokoh dan wirausaha kreatif. Joko Widodo misalnya, lulusan Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) kini menjadi gubernur DKI Jakarta. Saptuari Sugiarto, lulusan Geografi UGM kini menjadi wirausaha Kedai Digital yang outletnya tersebar di seluruh Indonesia. Bengkel modifikasi mobil Kupu-Kupu Malam di Jogja berperan penting dalam pengerjaan mobil Tuxuci yang baru saja dijajal Dahlan Iskan. Dan masih banyak lagi.

Industri-industri kreatif di Jogjakarta terus tumbuh seiring dengan perkembangan zaman. Usaha Kecil Menengah (UKM) banyak tersebar di seluruh penjuru daerah istimewa yang dipimpin oleh seorang Sultan ini. Sebut saja Dagadu, outlet kaos kreatif khas Jogja yang telah bersinar sejak lama. Sentra kerajinan tas dan sepatu juga ikut meramaikan pertumbuhan industri kreatif di Jogja. Selain itu ada juga sentra kerajinan batik, perak, bahkan bisnis online dan web hosting.

Tidak ketinggalan industri otomotif juga ada di kota gudheg ini. MAK motor misalnya. Sepeda motor produksi asli Jogjakarta ini diproduksi oleh PT Mami FO Perdana. Pabriknya berlokasi di Prambanan, Jogjakarta dan showroom-nya berlokasi di Kalasan, Jogjakarta. Sepeda motor buatan lokal ini mengusung mesin 100 cc dan 125 cc. Harganya pun di bawah 12 juta rupiah. Selain itu, perkembangan industri animasi dan multimedia di Jogjakarta juga cukup menjanjikan perubahan.

Ada lebih dari 15 studio animasi yang tersebar di seluruh Jogjakarta. Salah satunya adalah Studio Kasatmata. Studio animasi yang berdiri pada tahun 2002 ini pernah sukses berkarya membuat animasi 3 dimensi (3D) berjudul “Homeland” pada 2004. Studio ini telah cukup makan asam garam persaingan film animasi di Indonesia, yang didominasi oleh animasi luar negeri seperti Doraemon yang merupakan film animasi sepanjang zaman, Upin-Ipin, film animasi Malaysia yang sempat mampir tenar di Indonesia, dan masih banyak lagi.

Karakter orang Jogja yang ramah dan kreatif membuat studio Kasatmata mampu bertahan hingga saat ini. Studio ini membuat karya-karya animasi bukan sekedar mengejar keuntungan, namun lebih pada memperjuangkan kebangkitan film animasi Indonesia. Jadi, meskipun order film animasi tidak banyak, Studi Kasatmata terus berkarya untuk Indonesia. Kini, studio animasi pimpinan Rimbar Diorisma ini kembali menggebrak animasi Jogjakarta dengan film serial animasi “Hiro-Hiro”.

[caption id="attachment_216308" align="aligncenter" width="349" caption="www.facebook.com/hiroNfriends"][/caption]

Seperti dilansir media lokal Kedaulatan Rakyat (krjogja.com) pada 22-12-2012 kemarin, serial animasi “Hiro-Hiro” yang disutradarai oleh Gangsar Waskito ini menceritakan tentang dongeng nusantara. Mengusung tagline “Dongeng Nusantara Terasa Begitu Kacau”, animasi Hiro-Hiro akan diproduksi sebanyak 13 episode. Gangsar dan tim produksi animasi Hiro-Hiro mengaku sedikit merubah beberapa tokoh dongeng Indonesia tidak seperti aslinya. Buto Cakil misalnya. Tokoh Buto Cakil yang seharusnya pemarah, dalam film ini dibuat menjadi pemalu. Perubahan ini adalah untuk menghibur pemirsa. Episode Aditya dan Putri Matahari ini adalah episode perdana dari serial animasi Hiro-Hiro. Kata “Hiro” sendiri berasal dari kata “Hero” yang artinya pahlawan. Karena sebagian besar episode Hiro-Hiro menceritakan tentang pahlawan Indonesia.

Serial animasi episode Aditya dan Putri Matahari ini berdurasi 25 menit. Dilansir Tribun Jogja, pemutaran perdana dilaksanakan pada 22 Desember 2012 kemarin di Lembaga Indonesia Perancis (LIP) Jogjakarta. Dengan harga tiket nonton Rp15.000,- penonton akan mendapatkan pengalaman menarik menonton film ini. Penonton juga akan mendapatkan souvenir dari Studio Kasatmata. Bagi yang tidak sempat menonton dan penasaran dengan filmnya, dapat langsung nonton di Rumah Cinema jalan Menur nomer 15 Baciro, Jogjakarta. Penonton dapat juga mengunjungi dan me-like fanspage Hiro-Hiro di facebook dengan alamat www.facebook.com/hiroNfriends dan hashtag di Twitter #hiro-hiro.

[caption id="attachment_216310" align="aligncenter" width="300" caption="www.facebook.com/hiroNfriends"]

1356336736217977318
1356336736217977318
[/caption]

[caption id="attachment_216311" align="aligncenter" width="300" caption="www.facebook.com/hiroNfriends"]

1356336784729087387
1356336784729087387
[/caption]

Dalam pembuatannya, karakter tokoh Hiro-Hiro diriset selama sekitar 2 tahun. Animator-animatornya tidak hanya dari studio ini, lima animator adalah lulusan SMK jurusan animasi yang dilatih khusus oleh Studio Kasatmata. Harapannya, pemerintah terkait dan industri animasi kreatif di Jogja dapat terus saling mendukung agar animasi Indonesia bangkit lagi.

Hiro-Hiro, adalah salah satu animasi Indonesia yang sedang menembus blokade animasi luar negeri. Semoga film ini menjadi favorit di kalangan remaja dan masyarakat indonesia. Maju terus animasi Indonesia! ^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun