Mohon tunggu...
Devi Novitasari
Devi Novitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Like Me Like You

Senang menulis tapi belum cukup untuk mendalaminya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergerakan Seniman di Kala Pandemi

26 Oktober 2021   00:13 Diperbarui: 26 Oktober 2021   00:16 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan untuk mengapresiasi atau bahkan menciptakan sebuah karya seni melalui media gambar seperti lukisan/ inovasi-inovasi lainnya tentu sudah sering kita lakukan sejak kecil secara sadar maupun tidak sadar. Hal ini dapat dibuktikan melalui salah satu contoh kecil dimana kita semua familiar dengan gambar dua buah gunung yang di tengahnya terdapat matahari dengan awan di bagian atas dan sawah di bagian bawah. Hal ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan mengapresiasi dimana karya tersebut dibuat oleh Tino Sidin dan dijadikan alat pembelajaran bagi anak-anak yang secara terus-menerus akan menafsirkan gambar itu sendiri.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Pameran merupakan salah satu cara dimana sebuah karya (lukis, gambar, desain, dll) dipamerkan dan mendapatkan sebuah kritik seni dari khalayak umum. Di masa pandemi ini ada banyak sekali kegiatan pameran yang akhirnya dialihkan melalui media online demi menjaga keamanan dari setiap orang yang berpartisipasi. Beberapa tetap melaksanakan event secara offline seperti pameran pada umumnya, namun akhirnya tutup lebih awal karena terjadi hal yang tidak diduga saat di lokasi.

Saat ini, di masa new normal, dimana PPKM sudah di longgarkan dan kita mulai bisa beraktifitas secara normal, kegiatan pameran-pameran pun sudah mulai dilakukan secara offline. Dua pameran di antaranya yaitu pameran yang diadakan di Lawangwangi Creative Space Dago dan Pameran Seni Rupa FSRD Bandung (LEGACY).

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Lawangwangi Creative Space memamerkan karya-karya berbentuk lukisan yang dikurasi secara ketat dan biasanya melakukan event pameran dalam sebulan sekali dengan karya dari seniman-seniman profesional. Namun untuk beberapa kasus tertentu, Lawangwangi Creative Space bisa juga mengadakan pameran dalam kurun waktu tiga minggu sekali.  Di bulan Oktober ini, terdapat sebuah lukisan yang dipamerkan dengan harga mencapai 800jt. Sebuah lukisan karya Eddy Susanto yang mana menuangkan cerita dari sebuah buku ke dalam bentuk lukisan. Selain indah bila dipandang dari segi estetika, seluruh karya yang dipamerkan juga memiliki makna yang mendalam bagi para pelukisnya juga penikmat seni yang datang untuk mengapresiasinya. Di saat pandemi ini, Lawangwangi hanya menerima rombongan besar sejumlah 8 orang dalam satu sesi untuk menikmati karya seni yang di pamerkan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Sedangkan Pameran Seni Rupa FSRD Bandung yang diselenggarakan oleh ISBI dengan tajuk LEGACY merupakan kelanjutan dari event pemeran mereka di tahun 2020 yang bertajuk LOCUS. Kata LEGACY yang secara umum diterjemahkan sebagai warisan menjadi payung tematik yang menaungi proses penciptaan dengan latar belakang gagasannya yang bersumber pada tradisi sebagai bentuk kebudayaan yang hidup dan tumbuh sejak masa lampau hingga saat ini yang diwariskan secara turun-temurun hingga turut membentuk sebuah peradaban. Karya yang dipamerkan dalam pameran ini merupakan perpaduan dari karya yang dibuat oleh mahasiswa, alumni, dan jajaran dosen dalam bentuk lukisan, kerajinan, dan kostum (tata busana). Disusun secara apik dan menarik, pameran ini membuka kesempatan bagi pengunjung untuk masuk ke dalam lokasi pameran sebanyak 20 orang per sesinya. Kita juga bisa melakukan wawancara/ mengobrol langsung dengan pencipta serta kurator dari kegiatan pameran ini.

Kegiatan seniman setelah pelonggaran PPKM kini mulai bangkit lagi, mulai bergelora dan hidup kembali. Oleh karena itu, kita selaku penikmat seni tentunya sudah mulai bisa menikmati dan merasakan kembali sensasi datang serta menikmati karya-karya seni secara offline, bukan virtual. Mendukung pertumbuhan kembali dunia seni mulai dari lingkup terkecil seperti pameran yang diadakan oleh kampus-kampus hingga pameran yang diadakan oleh seniman ternama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun