Pembelajaran Daring: Bosan, Jenuh Harus Tetap Dijalani

Setahun telah berlalu namun pandemi tak kunjung pergi. Pandemi ini menghalangi ruang gerak kehidupan manusia, tidak hanya perekonomian yang kena imbas dari pandemi ini melainkan dunia pendidikan juga kena imbasnya. 

Salah satunya kegiatan belajar yang biasanya dilaksanakan di sekolah atau ke kampus kini harus pindah ke rumah, yang biasanya mahasiswa sudah bangun pagi bersiap untuk berangkat ke kampus berjumpa dengan dosen dan temannya kini harus terhalang jarak dan menggunakan media sebagai alat belajar nya. Melalui media zoom meeting, google meet, google classroom, bahkan media sosial seperti WhatsApp pun turut di gunakan sebagai sarana belajar dimasa pandemi ini.

Hal ini merupakan hal yang baru bagi mahasiswa maupun siswa di Indonesia, mereka yang biasanya bangun pagi dengan semangat untuk berangkat dan berjumpa teman-teman kini hanya bisa berjumpa via virtual saja. Tentu hal semacam ini memiliki suka dan duka tersendiri bagi masing-masing siswa dan mahasiswa yang mengalaminya. 

Keluh dan kesah pun sering di alami, ada yang sudah merasa bosan dengan suasana belajar daring, merindukan suasana belajar yang normal.

Selain merindukan suasana belajar yang normal, banyak dari mahasiswa dan siswa yang mengeluhkan jaringan internet, mungkin bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan dengan fasilitas internet yang memadai dan koneksi yang mendukung tidak menjadi permasalahan yang sulit, namun bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan dengan fasilitas internet yang kurang memadai serta koneksi yang tidak mendukung terlebih lagi setelah hujan turun biasanya koneksi memburuk hal tersebut menjadi keluhan yang sangat dirasakan oleh mahasiswa dan siswa itu sendiri.

Banyak keluhan yang di rasakan oleh siswa dan mahasiswa , selain koneksi internet , kuota pun menjadi salah satu keluhan yang di rasakan dimana yang biasanya membeli 10GB kuota internet bisa digunakan sampai satu bulan, namun ketika pembelajaran daring seperti ini hanya bisa di gunakan selama kurang lebih dua minggu.

Seorang mahasiswa mengatakan "pembelajaran daring seperti ini baru pertama kali saya rasakan , terlebih lagi saya merupakan mahasiswa baru yang belum sempat datang ke kampus untuk menerima pembelajaran secara luring, belum terlalu mengenal dosen dan juga jarang bertemu dengan teman-teman kelas. " ungkapnya

"Di tambah lagi dengan mata kuliah yang diberikan kadang saya mengerti dan kadang ada yang tidak saya mengerti shingga harus mencari contohnya lagi di google" lanjutnya

Mahasiswa bernama Budiastini ini juga mengharapkan pandemi cepat berlalu agar dia dapat belajar normal dan juga berharap bisa kembali beraktivitas seperti dulu lagi.  

Di tambah di masa pandemi seperti saat ini, banyak yang merasa jenuh terus-menerus belajar dari rumah. Kejenuhan ini bisa menimbulkan stres, belum lagi di tambah dengan tugas yang menumpuk dan kemageran atau kemalesan yang tiba-tiba menyerang. Kejenuhan yang di rasakan ini mengharuskan mereka mendapat hiburan atau liburan, namun karena pandemi hiburan yang dapat mereka lakukan salah satunya rebahan sambil bermain sosial media.

Memang pembelajaran yang dilakukan secara daring bisa dilakukan dimana saja , dan dalam situasi apapun, seperti saat pembelajaran mahasiswa yang sambil melakukan pekerjaan rumah bisa melakukan keduanya secara bersamaan. Namun dapat di pastikan fokusnya juga akan terbagi menajdi dua antara mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan pekerjaan rumah.