Mohon tunggu...
Devi Vitrotun Nisak
Devi Vitrotun Nisak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Petualangan Menjadi Calon Guru: Melampaui Ekspektasi, Menemukan Makna Mengajar yang Sebenarnya

20 Juni 2024   22:03 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Upacara Bendera di SMP Negeri 1 Lawang/dokpri

Malang-Menjalani hari-hari di tempat yang sebelumnya tidak terbayangkan, sama seperti sedang melakukan sebuah petualangan. Asistensi Mengajar (AM) di SMP Negeri 1 Lawang menjadi sebuah petualangan yang paling mengesankan selama satu semester ini. Persediaan bekal yang dikemas dalam bentuk teori dan materi dari kampus menjadi amunisi terbaik untuk berpetualang di sana. Sebuah misi menjadi seorang guru harus segera terpenuhi sebagai syarat agar dapat melanjutkan ke level perkuliahan selanjutnya.

Petualangan ini dimulai pada 19 Februari 2024 dan harus berakhir pada 13 Juni 2024. Waktu yang dapat dikatakan singkat bagi mereka yang haus akan pengalaman dan terasa panjang bagi mereka yang menjalaninya tanpa keikhlasan. Beragam aturan yang tertulis maupun tidak tertulis, harus ditaati karena adanya sebuah misi menjadi Sang Pemberi Materi. Petualangan ini menjadi semakin menyenangkan karena Sang Petualang berjalan bersama 11 manusia yang sebagian belum pernah ditemui sebelumnya. Dia adalah Sang Sastrawan, Jihan dan Mirza. Dia adalah Sang Ahli Berbahasa Inggris, Rizal dan Kautsar. Dia adalah Sang Atlet, Alex, Alfian, Arya, dan Tegar. Dia adalah Sang Seniman, Faiz, Billy dan Bagaskara. Bertemu dengan orang baru itu artinya belajar hal baru. Belajar memahami karakternya, sifatnya dan kebiasaanya.

Selama berpetualang menjadi guru di SMP Neger 1 Lawang, Sang Petualang bertemu dengan puluhan, bahkan ratusan murid yang tidak dapat dijelaskannya satu persatu. Tetapi jika diminta untuk mendeskripsikan mereka dengan satu kata, Sang Petualang memilih kata "Indah". Mereka benar-benar indah dengan warnanya sendiri. Ada yang rajin bertanya, rajin menyapa, rajin bercerita dan rajin melaksanakan tanggung jawabnya. Peran murid menjadi variabel penting selama misi menjadi guru. Dalam bermain peran menjadi guru, Sang Petualang berlatih banyak hal, seperti  publik speaking, beradaptasi di lingkungan sekolah, mengatur suasana kelas, menyiapkan berbagai perangkat dan media pembelajaran serta berkontribusi di berbagai kegiatan sekolah.

Berkegiatan Bersama Siswa /dokpri
Berkegiatan Bersama Siswa /dokpri

Manusia adalah makhluk yang senang sekali membuat ekspektasi. Dulu, sebelum petualangan mengajar dimulai Sang Petualang berekspetasi bahwa menjadi guru adalah hal yang berat, karena guru katanya digugu dan ditiru yang intinya harus menjadi seorang teladan. Dari sana rasanya belum begitu mampu jika harus menjadi teladan, menyadari masih banyak hal yang belum pantas dikatakan sebagai teladan. Namun, seiring petualangan mengajar berlangsung, banyak sekali menemui makna baru. Ternyata, belajar itu tidak hanya untuk pelajar tetapi juga untuk sang pengajar. Belajar itu tidak hanya tentang tersampaikannya materi, tetapi juga seberapa jauh materi dapat diimplementasikan untuk kehidupaan sehari-hari maupun menjadi bekal di masa nanti. Seperti belajar materi teks tanggapan, kita tidak hanya sekedar mengerti kelebihan dan kekuarangan dari suatu teks. Di sisi lain kita perlu belajar bersabar dalam memahami sesuatu serta menggunakan beberapa sudut pandang dalam memberikan tanggapan. Begitupun saat belajar materi menulis surat. Tidak hanya sekedar menulis surat, tetapi juga belajar untuk memposisikan diri sebagai pembaca. Apakah pesan yang ditulis dapat tersampaikan dengan baik dan apakah pesan yang ditulis dapat memberikan pengaruh kepada orang lain.

Misi petualangan menjadi guru adalah sebuah kesempatan perjalanan yang menyenangkan. Meskipun pada nyatanya banyak sekali lika-liku dan tanjakan yang harus ditaklukan. Ucapan terima kasih senantiasa tercurahkan bagi semua pihak yang telah menjadi bagian terpenting selama petualangan mengajar berlangsung. Misi ini telah berhasil, petualangan mengajar di SMP Negeri 1 Lawang harus berakhir. Pada akhirnya, semboyan  "Asistensi Mengajar Sementara, Bermakna Selamanya" itu benar-benar nyata. Petulangan mengajar memang sudah terlaksana, tetapi makna petualangannya akan selalu hidup di hati para Sang Petualang.

Malang, 20 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun