Lets joins us with coklat klasic
Hay gais, ketemu lagi dengan saya Devi Vionitta student of Uin Maliki Malang. hari ini kita akan bersama-sama mengupas tuntas tentang usaha coklat klasik yang beredar di kota Malang. kalian tahu kan kota Malang adalah kota pendidikan, kota yang khas dengan buah apelnya. Hemm sungguh lezat ya Malang, tepatnya di daerah Tidar ada sebuah usaha besar yang sudah mempunyai banyak sekali cabang dalam pemasarannya. Nama dari usaha tersebut adalah Coklat Klasik (CK). Siapa sih yang tidak tahu tentang minuman yang satu ini? Ehemm sungguh nikmat dan lezat, cocok dipakai untuk teman santai kita gais. Nama ini di mulai dari sejarahnya coklat klasik pertama kalinya yang berada di daerah pare kediri. Oh ya nama owner atau manager usaha ini adalah kakak Marta Linda Basuki
Kakak Marta Linda Basuki ini adalah lulusan sarjana manajemen ekomomi di Universitas Brawijaya. Awal dari berdiri CK bagi saya sangatlah fantastik jika kita membahasnya. Usaha ini bermodalkan hanya 200 ribu saja gays, sungguh modal yang sedikit tapi hasil yang maksimal. 200 ribu itu belum termasuk biaya peralatan yang lainnya. Kakak Marta Linda Basuki merelakan leptop dan sepeda motornya untuk dijadikan modal dalam pembukaan usaha ini.
Awal dari usaha ini sangat menakjubkan, apalagi di kota pendidikan yaitu kota Malang. Malang adalah kota mahasiswa, pastinya ada beberapa wisata kuliner yang dijadikan obyek sebagai petualangan anak muda untuk mengerjakan tugas, ataupun bersantai dengan teman, pacar ataupun dengan rekan-rekan organisasi. Kami sebagai pengobservasi bertanya kepada kakak Marta tentang mengapa ingin membuka usaha Coklat Klasik di daerah malang ini? Tanpa ada rasa canggung dan sungkan kakak Marta menjelaskan tentang alasan didirikannya usaha Coklat Klasik yang berada di Kota Malang.
Kakak Marta Linda Basuki mengungkapkan bahwasannya coklat adalah makanan kesukaan para pemuda pemudi Indonesia. Apalagi di zaman sekarang, di kota Malang pada waktu itu belum ada usaha minuman coklat yang sangat disukai oleh para pelajar. Coklat adalah makanan khas penghilang stress, enak diminum dan dinikmati dengan santai bersama teman-teman.Bahan produksi coklat sendiri di dapat dari seorang teman yang tinggal di luar jawa. Awalnya coba-coba saja, eh ternyata kakak beruntung. Rizkinya ternyata didapatkan dari usaha ini. Sungguh menakjubkan bagi kami, SubhanaAllah. Bahan coklat dan resep di dapat dari teman rekannya kuliah yang tinggal di luar jawa. Wah, suatu keberuntungan yang tidak terduga-duga ya gais.
Ada pepatah mengatakan sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Pribahasa itulah yang dipakai oleh manager coklat klasik, yaitu kakak Marta Linda Basuki. Pemasarannya dari rendah sampai menjulang tinggi. Awalnya coba-coba, ternyata hasil yang tidak disangka-sangka. Inilah yang dimaksud rizki sang pemimpin yang mempunyai tekad dan niat dalam pendirian usaha. Bicara tentang coklat klasik ya gais, minuman ini sudah terkenal dan membuka cabang di seluruh Indonesia, wao amazzing. Pemasarannya dari Sabang sampai merauke.
Bicara mengenai pemasaran dari usaha coklat klasik sungguh menakjubkan, penuh dengan ide, pola pikir yang dasyat dari seorang pemimpin perusahaan. Kakak Marta Linda Basuki memasarkan usahanya ini saat ada efent-efent tertentu. Yah, efen-efen yang berada di kota Malang tepatnya. Di kota Malang sudah beredar 57 coklat klasik yang tersebar di berbagai daerah. Mulai dari depan UIN Maliki sampai perbatasan Kota batu. Depot dari coklat klasik ini berada di Tidar. Tidar merupakan daerah yang dingin, penuh dengan pepohonan, sawah, ladang yang mempunyai panorama keindahan yang indah dan permai. Maka dari itu tak heran jikalah inti dari seluruh cabang depot coklat klasik adalah daerah Tidar. Hal ini dikarenakan suana outdhor yang mengasyikkan, indah menyenangkan untuk dikunjungi anak muda-mudi zaman sekarang.
Hai gais, kalian tahu tidak coklat klasik ini berbeda dengan cammelo, atau coklat-coklat yang lainnya. Mengapa bisa begitu ya?, kakak Marta Linda Basuki menjelaskan perbedaan diantaranya. Perbedaan yang khusus adalah dari bahan produknya. Kemudian desainsnya, kapasitas produknya, bahkan manager coklat klasik yaitu kakak Marta sudah menganalisis usahanya menggunakan analisis SWOT. Sungguh perbedaan yang tiada dua. Perbedaan yang dominan adalah bahan produknya, jikalah di cammelo atau cafeein yang berada di Malang, mereka menggunakan kopi sebagai bahan dasar pembuatannnya. Di cammelo sendiri tidak ada coklat asli gais, melainkan campuran kopi dan susu apabila si pembeli hendak memesan kopi susu.
Di depot CK ini ada fasilitas yang memadai gais, ada wifi, lampu-lampu yang indah, menu masakan yang enak dan terjangkau, bahkan tempat yang nyaman apabila dikunjungi. Nah dari situasi inilah yang menonjol pada usaha CK di Malang. Pemuda-pemudi senang, Kakak Martapun juga senang. Maka dari itu tidak heran apabila banyak pengunjung yang datang untuk makan dan minum di tempat CK milik kak Marta. Pemasarannya menggunakan brosur, telegram, Fb untuk memikat hati si pelanggan.
Perbedaan tidak menjadi suatu permasalahan dari pendirian usaha. Kewirausahaan mengajarkan pada kita mengenai tekat dan minat yang kuat apabila hendak mendirikan suatu usaha. Maka dari itu persaingan di dunia kewisauhaan sudah biasa gais, tidak perlu menangis, putus asa, bahkan tutup terop. Bicara mengenai persaingan banyak sekali yang dialami oleh kakak Marta. Persaingan coklat klasik di Malang sudah beredar banyak. Minuman-minuman kuliner sudah banyak yang berdatangan, bahkan desain tempat dari wisata kuliner sungguh menakjubkan, penuh dengan ide-ide yang cemerlang untuk memikat si pengunjung.
Kakak Marta Linda Basuki pernah mengalami keputus asaan di dalam usahanya ini. Wah, ada masalah apa ya yang dialami kakak Marta sampai mengalami putus asa seperti itu? Kakak Marta menjelaskan bahwasaannya di saat kita sedang berwirausa ada kalanya kita naik daun, ada kalanya kita rendah. Alhamdulillah tidak sampai gulung tikar. Hal ini disebabkan karena banyak tempat kuliner yang membuka usahanya di kota Malang. Kondisi ini mempunyai dampak juga bagi usaha coklat klasik milik kakak Marta. Selain disebabkan persaingan produk, ada kalanya kondisi pelangggan ramai dan sepi.