Mohon tunggu...
Devi Larassati
Devi Larassati Mohon Tunggu... -

ready....steady...gooooo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diam itu..

28 Juli 2013   08:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:56 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13749764001174150065

Diam itu bukan berarti kosong

bukan berarti hampa

bukan berarti tak peduli

Diam itu perhiasan tanpa berhias

Diam itu penutup segala aib

Tapi …

Jangan diam saat kejujuran dikoyak

Jangan diam saat keburukan ada didepanmu

Jangan diam saat hatimu pilu, berdzikirlah supaya hatimu tenang

Diam yang baik itu…

Diam sedang menyerap ilmu,

Diam sedang menahan ghibah dan dusta

Diam sedang berdoa dalam hati,

Diam sedang mencari solusi.

Sungguh lidah memang tak bertulang, setiap gerakannya akan menggetarkan pita suara, dan suara yang keluar jika tak bernilai kebaikan sebaiknya diam, dan mustinya harus selalu diingat bahwa setiap gerakan lidah akan dimintai pertanggungjawaban olehALLAH di peradilan ALLAH nanti.

“Kalau dihina ?” gak usah dibalas dengan hinaan. rugi mengotori lidah dengan menghina orang itu lagi. Ketika ada orang yang menghina, sesungguhnya orang itu sedang menghina dirinya sendiri. Ketika membalas dengan hinaan, apa bedanya dengan dia.  Jangan.. jangan..  pahala dan energi bisa habis hanya untuk membalas sesuatu yang gak penting lagi buat kita bukan? biarkan saja… sudahi dengan DIAM dan senyum manis.

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. (Riwayat BUKHARI & MUSLIM)

Barangsiapa diam maka ia terlepas dari bahaya”.(Riwayat AT-TARMIZI)

Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapat keselamatan.” (HR Ibnu Mubarak).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun