mataku sayup menatapmu, pipiku yang basah masih menahanmu untuk tetap tinggal, suaraku yang lirih seakan akan memaksamu utuk tidak meninggalkanku, ada kesesakkan seperti ini. tidak mungkin kita berpisah secepat ini.
hanya mata kami yang saling menatap, tatapannya lekat hangat memelukku seperti tidak ingin melepaskanku.tiba tiba saja dia bersandar dibahu ku, kepala ku menempel lembut dengan kepalanya. kami hanya saling memandang. menatap langit langit.. aku berdialog sendiri " apakah setiap pertemuan selalu butuh perpisahan? meskipun pertemuan itu diisi dengan kebahagian?"
tiba tiba Dia memelukku seperti ini. dengan lengan yang begitu lekat dan hangat, sampai bibirku tak mampu lagi menceritakan luka yang ku rasakan. pelukannya itu menjalar hingga ke sudut sudut hati yg sempat dingin. ia mengecup puncak kepalaku,menyentuh rambutku dengan lembut.
kami masih bersandar. mata kami masih sembab, dengan nafas yang terasa sesak. aku hanya bisa diam. sepasang lengan yang masih saling berpeluk adalah bukti bahwa tak ada yang ingin dengan perpisahan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H