Grebeg Suro merupakan salah satu tradisi rutinan warga Mranggen, khususnya Desa Banyumeneng yang selalu digelar pada setiap tahunnya. Grebeg Suro ini digelar dengan kirab meriah yang melibatkan ratusan warga di dalamnya. Pada kirab grebeg suro ini diikuti oleh kasepuhan, abdi dalem kasepuhan, dewan adat Girikusumo, pasukan songo sebagai penerima amanah kirab pusaka Girikusumo, pasukan patang puluh pembawa kendi berkah banyu Girikusumo, gunungan papat serta tumpeng berkah kemakmuran, Angkatan Muda Girikusumo (AMGI), peragkat desa Banyumeneng, pengurus NU, dan juga banom-banomnya.
Gus Hanif Maimun, LC selaku putra dari Mbah Munif mengatakan bahwa grebeg Suro yaitu peringatan tahun baru hijriah yang merupakan pelestarian tradisi dengan harapan masyarakat setempat mendapatkan berkah dalam satu tahun kedepan.
Kirab grebeg suro dipandu oleh pasukan pengibar bendera pusaka yang beranggotakan pemuda/i Desa Banyumeneng. Kirab ini berlangsung pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB, adapun rute dari Kirab grebeg suro ini dimulai dari Masjid Girikusumo menuju makam kasepuhan Girikusumo.
Pada grebeg suro Girikusumo ini tercermin antusiasme warga setempat dalam mencari berkah. Ratusan warga terihat berebut tumpengan sayur-mayur yang bertujuan untuk mendapatan berkah dalam acara grebeg suro ini. "Acara grebeg suro ini memang luar biasa istimewa untuk ngalap berkah", ujar Saliman, warga Desa Banyumeneng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H