[caption id="attachment_303486" align="alignleft" width="300" caption="R.Ng Banyu Cilik Samudra, S.Ag "][/caption]
Pergerakan musik cadas di bawah naungan underground saat ini, menunjukkan pergerakan yang sangat luar biasa. Berbagai event di surakarta khususnya , hampir setiap hari minggu ada saja yang mengadakan event tersebut, bahkan tak jarang di hari yang sama beberapa event di selenggarakan di tempat yang berbeda. Ini menunjukan bahwamasyarakat atau remaja mulai jenuh dengan musik saat ini, antusias mereka mulai bangkit dan musik cadas yang di kemas secara apik mulai diterima masyarakat seperti yang terjadi pada era 90-an .
Tak sedikit orang yang mengartikan bahwa musik cadas adalah musik pemuja setan atau sering disebut musik satanic, dan banyak yang melihat pecinta musik cadas identik dengan hura-hura, alkhohol maupun dengan kehidupan yang bebas. Tetapi sebenarnya pecinta musik cadas tersebut juga beriman dan punya agama jadi bukan hanya sekedar apa yang mereka lihat sekilas dari luar.
Inilah yang menjadi alasan R.Ng Banyu Cilik Samudra, S.Ag untuk merubah dan mengembalikan pemahaman mereka. Ketika ia melihat realita saat ini, banyakgenerasi muda yang sudah jauh dari agama dan seolah lupa akan jati diri mereka. Makadari itu ia bersama teman-temannya bergejolak untuk mengusung musik cadas yang dijadikan sebagai media dakwah. Contoh simple pada zaman wali sunan kalijaga yang mampu merubah seni wayang dari kebudayaan hindu dengan cerita mahabarata menjadi cerita yang dikonsep islami.Dari situlahmereka yakin mampu mengajak dan mengingatkan bahwasannya cukup tubuh kita yang cadas dan metal tapi hati kita haruslah tetap dalam posisi islam. Dan kita tunjukkan bahwa indonesia itu berbeda dalam menyajikan musik cadas dengan kemasan yang cocok dengan culture budaya indonesia.
Dalam pengemasannya-pun cukup menarik, ia bersama band-nya yaitu kazturi, kantil kuning , dan kalimo cokromelakukan banyak perubahan, mulai dari atribut dan aksi panggung yang semula identik dengan ritual pemuja setan mereka ganti dengan kostum yang tentunya punya filosofi islam, dan adat istiadat jawa yang ingin mereka suguhkan sebagai media dakwah dan penuh ke-arifan. Selain itu salam 3 jari yang identik dengan kepala kambing kini mereka merubah salam 3 jari yang berlafat allah swt, juga salam satu jari yang menunjukan tiada tuhan selain allah.
Dari segi lagu dahulu musik cadas atau tepatnya metal atau black metal adalah musik untuk upacara pemujaan dajjal, tetapi sekarang mereka merubah lirik berupa nuansa islam yang mengandung tuntunan “bahwa ketika kamu mengejar dunia maka kejarlah seolah kamu hidup selamanya, dan ketika kamu mengejar ahirat maka kejarlah seolah esok hari kamu mati”. Maka dari itu mereka mengahdirkan lirik-lirik musik yang bernuansa cerita manusia sebelum lahir, lalu bagaimana seharusnya manusia itu didunia, dan akan kemana manusia, jugabagaimana keadaan kubur saat manusia sudah meninggal, seperti yang tergambah jelas dalam al-qur’an dan al-hadist. Selain itu mereka juga memadukan musik dari yang asli bergenre gothic metal ,dengan alunan langgam atau alat musik karawitan khas jawa, yang mereka padukan secara beriringan sehingga tidak meninggalkan budaya asli dari kelahiran mereka yaitu jawa .
Adapun tembang yang mereka ciptakan diantaranya “siksa neraka”merupakan lagu yang menceritakan keadaan dineraka, mana kala manusia lalai akan kodratnya sebagai manusia saat didunia. Ini mengajak kita agar tidak semaunya sendiri dalam menjalani kehidupan didunia karena pada ahirnya, kita akan berada pada dua pilihan surga atau neraka. Itu lah yang menjadi tolak ukur manusia dan ajakan agar selalu jauh dari jalan-jalan yang menggiring kita ke-neraka . Selain itu ada pula yang berjudul “kehampaan”lagu ini juga menceretikan tentang hidup seorang yang ada didunia yang hampa dan bingung ketika seseorang menerima takdir yang kuasa, yang pasti mengalami masa transisi untuk mengenali dirinya sendiri. Lagu ini juga menceritakan tentang manusia yang bingung kenapa setiap orang harus mengalami kegagalan dan kadang harus menderita. Dan beberapa karya mereka lainnya “ada langgam kematian” , “tresnoku minuju ing kubur” , “kidung kematian” , “samudra keabadian” , “bakti romo biyung” . Bahkan mereka juga membuat ramalan atau kejadian yang ada di tahun 2014 untuk negara republik indonesia yang ke-akuratanya bisa dipertanggung jawabkan.
Berdakwah melalui musik cadas ini tak mudah tentunyabagi mereka tetapi mereka sadar, bahwa setiap perjuangan pasti akan dimulai dengan hujatan , sindiran dan cemooh dari masyarakat. Tetapi mereka justru menganggap itu merupakan siar untuk agamanya bahkan mereka menganggap bahwa dirinya masih lebih beruntung dari pada perjuangan nabi, parasahabat dan wali/alim ulama yang harus berkorban jiwa dan raga. Tapi lambat laun mereka yakin bahwa mereka bisa diterima dan menjadi pelopor perubahan musik cadas, dari yang semula masih mengadopsi musik aslinya menjadi musik yang penuh dengan kebaikan dan penuh dengan ke-arifan seperti yang seharusnya untuk indonesia.
Mereka berharap suatu ketika akan lahir musisi yang tak lagi poser atau sekedar mengkiblat dan meniru semata, tapi melahirkan musik yang benar-benar khas dari indonesia yang memang bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan untuk negeri dan tak hanya sekedar poser semata.
Selain itu mereka mempunyai target yaitu menggalang dan mengembalikan budaya indonesia yang tergerus oleh zaman yang kususnya adalah budaya jawa. Mereka juga mengajak kepada musisi cadas untuk tak lagi sekedar berkarya tetapi berkarya berdasarkan nilai luhur yang memang itu akan bermakna dikemudian hari sebagai kebaikan bukanhanya dikenang sekedar genderam yang ditabuh dan nikmati semata. Tetapi juga didengar tanpa meninggalkan nilai kebajikannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI