Mohon tunggu...
Devi Suryandari
Devi Suryandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memberi dan Menerima

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Paling Bisu

30 Maret 2022   10:49 Diperbarui: 30 Maret 2022   11:05 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kita serupa aksara yang tersusun dalam sajak yang rumpang, mencoba menyelami tiap kata demi kata, makna demi makna.

Dengar, suara paling bisu serupa angin yang berhembus malam ini.
Aku menitipkan salam pada kesunyian, pada keheningan yang  karap membuatku takut dalam kesendirian.

Dalam bahasa ini, yang tak dimengerti siapapun selain diri sendiri. Ku lontarkan ragam tanya dan keluh kesah yang kini membajiri.
Jiwa yang kerap kehilangan kendali, memilih bersembunyi dalam ragam ilusi.

Aku menertawai kebodohan ini, meski terkesan gila, namun mampu membuatku bertahan diatas pelataran semesta.

Devi Suryandari

30/03/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun