Mohon tunggu...
Devi Suryandari
Devi Suryandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memberi dan Menerima

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Liberosis

20 November 2020   16:21 Diperbarui: 20 November 2020   16:25 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix

Semua buta akan afeksimu

Membiarkanmu tersesat  dalam kegundahan

Saat hatimu bahkan tengah tertikam

Dunia semakin kelam dan engkau semakin tenggelam

Semua terasa suram

Engkau memilih merapah

Meninggalkan segala yang mampu membuatmu mengucap sumpah serapah

Menghilang dari ingar-bingar

Mengasing dalam dunia yang engkau ciptakan

Amnesia mungkin terlintas menjadi pilihan

Hanya untuk hilangkan akara yang tak ingin lepas dari ingatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun