Oleh : Devi Suryandari
Suatu yang  aku tidak tahu bagaimana ia bermetafosis
Mungkin aku terlalu bermetafora dalam mengungkapkannya
Nyatanya kau adalah awal dari puisiku ini
Kamu dengan kekonyolanmu membuatku tersenyum
Kamu dengan kesederhanaanmu mebuatku tertegun
Kamu dengan kelebihanmu membuatku terkagum
Kamu adalah nama yang pernah ku pinta dalam doa
Berharap Tuhan mengamininya
Dan kita bersua pada rasa yang sama
Diatas langit senja ku lukis tawamu diantara sejuk semilir angin
Bersama bias cahaya malam aku berbisik pada kesunyian
Merangkul luka pada bait lara
Sungguh rasa ini sangat menyiksaÂ
Tak tahu menggenggam atau melepaskannya
Jakarta, 07/06/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H