Etika dan Moral dalam Pendidikan Pancasila

Pancasila sebagai sistem etika ialah moral yang bisa di realisasikan pada perbuatan yang dapat di lihat sehingga melibatkan banyak sekali aspek kehidupan. Tujuan Pancasila sebagai sistem Etika tersendiri yakni dengan melihat nilai apa saja yang tercantum pada isi Pancasila.

Setiap aspek dalam sebuah moralitas didasari oleh lima sila yang terdapat dalam Pancasila. Hal ini dianggap sangat penting bagi bangsa Indonesia khususnya di usia remaja karena dapat mebentengi diri dari berbagai fenomena kehidupan yang tak sesuai dengan nilai dan moral. Hubungan Etika dan Moral dengan Pancasila

Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) Etika dan moral mengajarkan penghormatan terhadap kebebasan beragama dan menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. Hal ini menciptakan toleransi anta rumat beragama.

Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) Menekankan pentingnya memperlakukan sesama manusia dengan adil dan penuh rasa hormat. Etika ini mendorong sikap menghargai martabat manusia dan penolakan terhadap diskriminasi.

Sila Ketiga (Persatuan Indonesia) Moral Pancasila mendorong rasa persaudaraan dan solidaritas antarwarga negara tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau budaya.

Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan) etika dalam proses pengambilan keputusan bersama melalui musyawarah. Menghormati pendapat orang lain dan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Sila Kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) Moral Pancasila mengajarkan untuk menjunjung keadilan dan memastikan tidak ada pihak yang tertinggal dalam pembangunan dan kesejahteraan

 Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud apabila pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan nilai yang ada dalam pancasila dengan mengedepankan keseimbangan antara hak dan kewajiban.