Mohon tunggu...
Devi Syafira
Devi Syafira Mohon Tunggu... -

Informatika Engineering

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Think Again

11 Oktober 2014   22:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:26 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber gambar : www.google.com

Harga BBM bersubsidi yang akan dinaikkan 3000/liter  dalam pemerintahan Jokowi mendatang masih menjadi masalah hingga detik ini. Baik dikalangan masyarakat bawah hingga atas. banyak yang menolak namun tidak sedikit juga yang setuju atas kenaikan BBM bersubsidi tersebut. Namun, dari Jokowi sendiri sudah siap atas hujatan-hujatan ataupun komentar-komentar negative yang akan di dapat. Beliau sudah siap dengan resiko yang ada jika BBM bersubsidi tersebut naik.

Haruskah harga BBM subsidi naik?

IYA HARUS.

Alasannya:

1.APBN yang ada untuk menanggung beban BBM subsidi sudah terlalu berat. Masyarakat Indonesia tentu sudah tahu bahwa konsumsi BBM bersubsidi terus meningkat dari waktu ke waktu dan artinya Negara juga harus meningkatkan anggaran lebih lagi untuk BBM bersubsidi ini.

2.BBM bersubsidi juga tidak tepat sasaran karena yang seharusnya BBM bersubsidi ini dinikmati oleh masyarakat kalangan bawah juga dinikmati oleh masyarakat kalangan atas juga.

3.Kendaraan bermotor pribadi pertumbuhannya menjadi makin tidak terkendali dan masyarakat menjadi malas untuk naik angkutan umum. Inilah yang menjadi penyebab utama konsumsi BBM terus meningkat.

4.Banyaknya masyarakat yang lebih memilih untuk menaiki kendaraan pribadi akibatnya angkutan umum pun menjadi sepi penumpang. Dan akibatnya supir angkutan umum banyak yang menjadi pengangguran.

5.Semakin meningkatnya kendaraan bermotor otomatis polusi udara juga meningkat. Udara yang kita hirup menjadi tidak sehat terutama lagi lapisan ozon juga semakin lama semakin menipis.

6.Besarnya APBN yang ditanggung untuk BBM bersubsidi ini menjadi penyebab berkurangnya APBN untuk pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur negara

Ini hanyalah beberapa contoh kecil alasan-alasan mengapa perlu dinaikkannya harga BBM bersubsidi.

Mungkin banyak yang tidak setuju dengan pendapat saya ini namun ini dari pengamatan yang saya lakukan.  Kenaikan BBM bersubsidi saat ini menjadi pro kontra dalam kalangan masyarakat Indonesia. Orang yang menolak kenaikan BBM bersubsidi pasti akan mengeluh “Kebutuhan naik dan harga bbm bersubsidi naik akan sangat mencekik.” Tentu tidak sedikit yang menghujat dan protes terhadap sikap Jokowi yang menaikkan harga BBM bersubsidi.

Untuk masyarakat:

Jangan hanya menilai dari satu sisi saja. Jika Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi juga karena ingin menambah APBN untuk memperbaiki infrastruktur Negara, APBN untuk pendidikan, APBN untuk kesehatan dan masih banyak lagi. Dan masyarakat kalangan atas pun juga seharusnya sadar karena BBM bersubsidi itu untuk masyarakat menengah ke bawah. Maka seharusnya tidak menggunakan BBM bersubsidi karena juga akan menambah pengeluaran APBN.

Untuk Pemerintah:

Sebaiknya juga memperbaiki fasilitas dan transportasi umum. Karena selama ini masyarakat juga kurang nyaman dengan transportasi umum yang ada.

Jangan hanya bisa memprotes dan menuntut banyak hal. Berpikir dari sisi lain pasti juga banyak hal dan manfaat yang dapat diambil.

Think again

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun