Mohon tunggu...
Devi septia Lestari
Devi septia Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MAHASISWA SEMESTER 3 UNIVERSITAS dr. SOEBANDI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Lebih Jauh Tentang Hipertensi Pada Remaja

6 Januari 2025   20:23 Diperbarui: 6 Januari 2025   20:21 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto periksa tekanan darah, sumber Alomedika)

PENDAHULUAN

Hipertensi Adalah Penyakit Yang Umum Terjadi Di Negara-Negara Berkembang, Dialami Oleh Sebagian Besar Penduduk. Meskipun Tidak Menular Dan Tidak Bisa Sembuh Sepenuhnya, Hipertensi Dapat Dikendalikan. Penyakit Ini Dapat Terjadi Pada Segala Usia, Tidak Hanya Pada Orang Dewasa Dan Lansia, Tetapi Juga Pada Remaja. Hipertensi Saat Ini Terkenal Sebagai "Silent Killer" Karena Tak Jarang Ditemukan Adanya Tanda Gejala Yang Jelas. Pada Remaja Hipertensi Juga Merupakan Suatu Masalah, Oleh Karena Remaja Yang Mengalami Hipertensi Dapat Terus Berlanjut Pada Usia Dewasa Dan Memiliki Risiko Morbiditas Dan Mortalitas Yang Lebih Tinggi(Saing, 2016).

Walaupun Prevalensi Secara Klinis Sangat Sedikit Pada Anak Dan Remaja Dibanding Pada Dewasa, Namun Cukup Banyak Bukti Yang Menyatakan Bahwa Hipertensi Esensial Pada Orang Dewasa Dapat Berawal Pada Masa Kanak-Kanak Dan Remaja. Penyebab Hipertensi Yang Paling Sering Pada Remaja (Usia 13-18 Tahun) Adalah Hipertensi Esensial Dan Penyakit Parenkim Ginjal. Beberapa Penelitian Telah Membuktikan Bahwa Hipertensi Esensial Tercatat Lebih Dari 80% Sebagai Penyebab Hipertensi Pada Remaja Diikuti Oleh Penyakit Ginjal Lainnya. Hipertensi Remaja Dibagi Menjadi Beberapa Bagian Yaitu Ringan Jika 140/90 – 149/99 Mm Hg, Sedang 50/100 – 159/109 Mmhg Berat = 160/110 Mmhg(Saing, 2016)

PEMBAHASAN

Faktor Resiko Hipertensi Pada Remaja

  • Umur
  • Tinggi Badan
  • Jenis Kelamin
  • Ras/ Etnik
  • Gizi Lebih Atau Obesitas
  • Berat Lahir Rendah
  • Genetik
  • Aktivitas Fisik
  •  Merokok
  •  Konsumsi Alkohol(Nina Widyasari, 2021)

Tanda Dan Gejala Hipertensi Pada Remaja

Walaupun Hipertensi Biasanya Tidak Menimbulkan Tanda/Gejala Yang Nyata (Setidaknya Sampai Morbiditas Terkait Muncul), Tanda/Gejala Krisis Hipertensi (Yaitu, Keadaan Darurat Tekanan Darah Tinggi) Pada Remaja Meliputi: Sakit Kepala Parah, Penglihatan Kabur, Kejang , Muntah, Nyeri Dada, Sesak Napas, Mimisan, Dan Jantung Berdebar-Debar (Yaitu, Detak Jantung Cepat, Berdebar-Debar, Atau Berdebar-Debar).

Tata Laksana Hipertensi Pada Remaja

Tata Laksana Ini Meliputi Non Farmakologik Dan Farmakologik. Pengobatan Hipertensi Pada Remaja Diberikan Berdasarkan Keadaan Masing-Masing Remaja Tersebut.

  • Pengobatan Non Farmakologik : Pengobatan Hipertensi Secara Non Farmakologik Termasuk Di Antaranya Mencegah Dan Mengatasi Obesitas, Peningkatan Aktivitas Fisik Dan Olah Raga, Modifikasi Diet Termasuk Mengurangi Konsumsi Garam, Dan Berhenti Merokok. Pada Remaja Yang Obese Terdapat Penurunan Tekanan Darah Yang Signifikan Setelah Program Penurunan Berat Badan, Terlebih Lagi Bila Digabung Dengan Peningkatan Akifitas Fisik/ Olahraga. Mengurangi Garam Dalam Makanan Sehari-Hari Juga Dapat Membantu Menurunkan Tekanan Darah. Jumlah Garam Yang Dianjurkan Adalah 0.5-1 Meq/Kgbb/Hari Atau Kira-Kira 2 Gram Nacl / Hari Untuk Remaja Dengan Berat Badan 20-40kg. Berhenti Merokok, Minum Alkohol Dan Obat Golongan Simpatomimetik, Juga Dianjurkan Untuk Menurunkan Tekanan Darah. Bila Dengan Cara Ini, Setelah Beberapa Minggu Tidak Berhasil Menurunkan Tekanan Darah Atau Sebaliknya Jadi Meningkat, Maka Selanjutnya Diperlukan Pengobatan Farmakologik.
  • Pengobatan Farmakologik : Pengobatan Farmakologik Harus Diberikan Kepada Remaja Yang Menderita Hipertensi Berat, Atau Yang Tidak Respon Dengan Pengobatan Non Farmakologik. Obat B-Adrenergik Blocker, ACE Inhibitor, Dan Calcium Channel Antagonis Telah Dianjurkan Sebagai Awal Monoterapi.(Saing, 2016)

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun