Mohon tunggu...
Devi Safitri
Devi Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis untuk memberi informasi dan menghibur orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Temu dan Pengaruhnya untuk UMKM Indonesia

9 Oktober 2024   17:27 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Temu adalah aplikasi lokapasar milik PDD Holdings Inc, sebuah konglomerasi China yang juga mengoperasikan platform e-commerce Pinduoduo. Aplikasi ini menawarkan berbagai macam produk, mulai dari pakaian, elektronik, peralatan rumah tangga, hingga aksesoris dengan harga yang sangat terjangkau. Keunikan Temu terletak pada model bisnisnya yang langsung menghubungkan produsen dengan konsumen, sehingga harga produk bisa ditekan.

Temu dibuat dengan tujuan utama untuk menghubungkan konsumen secara langsung dengan produsen, sehingga harga yang ditawarkan bisa jauh lebih murah dibandingkan platform belanja online lainnya. Temu menjadi ancaman serius untuk UMKM karena adanya persaingan yang tidak sehat sehingga aplikasi Temu bisa saja membunuh UMKM.

  Lalu apa itu UMKM? UMKM adalah singkatan  dari Usaha Mikro, Kecil, dan menengah, yaitu jenis perusahaan di Indonesia yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang No 20 Tahun 2008. UMKM berarti bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. 


 Balik lagi ke pembahasan tentang aplikasi Temu, Mengapa Temu menjadi sorotan?
• Harga yang lebih murah dibandingkan platform belanja online lainnya
• Beragam produk : Temu menawarkan berbagai macam produk, sehingga pengguna bisa menemukan segala kebutuhannya dalam satu aplikasi.
• Ancaman bagi UMKM : Model bisnis temu yang sangat efisien dan harga yang murah menjadi ancaman serius bagi UMKM Lokal, terutama yang menjual produk serupa.


  Dampak Temu bagi UMKM :
• Persaingan tidak sehat : Harga jual yang sangat rendah di Temu membuat UMKM sulit bersaing
• Ancaman produk lokal : Produk impor murah dari Temu dapat menggeser produk lokal dari pasaran
• Kerusakan ekosistem bisnis : Model bisnis Temu yang langsung dari pabrik ke konsumen bisa mengganggu rantai pasok tradisional yang melibatkan UMKM


  Apa yang bisa dilakukan?
• Pemerintah : Membuat regulasi yang lebih ketat untuk melindungi UMKM, memberikan dukungan finansial dan pelatihan bagi UMKM, serta mendorong penggunaan produk lokal.
• UMKM : Meningkatkan kualitas produk, melakukan diversifikasi produk, dan memanfaatkan platform digital lainnya
• Konsumen : Mempertimbangkan kualitas produk dan dampaknya terhadap perekonomian lokal sebelum membeli.


  Temu menawarkan kemudahan dan harga yang menarik bagi konsumen, namun juga menimbulkan tantangan bagi UMKM. Penting bagi semua pihak untuk mencari solusi agar UMKM tetap bisa bersaing dan perekonomian lokal tetap tumbuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun