Persahabatan yang rusak
 Hari ini Yudha ada janji sama Mita di perpustakaan. Arumi yang tidak mengetahui janji mereka langsung menghampiri Yudha. "Arumi?" Yudha kaget, padahal dia ada janji sama Mita bukan Arumi.
"Aku tau kamu udah tunangan sama Bunga, bahkan mau dikenalin ke orang tuanya Bunga. Tapi aku tetep mau nyatain perasaan. Aku sayang sama kamu, Yudha. Sayang lebih dari sahabat,"
"Arumi, kamu.." Yudha kaget.
"Iya, Yud.."
"Oh, jadi kamu berambisi pengen ngerebut Yudha dari Bunga?" Mita masuk ke ruangan sambil merekam suara Mita tadi.
"Kamu ngerekam suara aku?" Arumi cemas.
"Iya, aku udah kirim rekaman ini ke Bunga lewat whatsapp.."
"Kamu kok tega, Mit? Kamu pengen ngerusak hubungan aku sama Bunga? Bunga ntar jadi salah paham sama Arumi," ujar Yudha.
"Biarin aja. Kalo aku gak bisa milikin kamu, kamu juga gak boleh, Rum.."
"Kamu cemburu sama Rumi? Padahal Rumi bukan pacar aku. Aku dikit lagi mau nikah sama Bunga, Mit. Aku gak tau cara nolaknya gimana pas Rumi bilang kalo Bunga minta dikenalin ke orang tuanya dan itu tanda komitmen nikah,"
"Gak papa. Yang penting bukan Rumi yang jadi pacar kamu,"
"Kamu kembali lagi kaya dulu semenjak putus sama kak Rendi.." Yudha meninggalkan mereka berdua menuju kelas.
"Mit, kamu kok tega?"
"Ntar kamu gak usah duduk sama aku ya? Dan aku berhenti ngajarin kamu motor," Mita meninggalkan Arumi.
 Pas pulang sekolah. Bunga datang ke sekolah Yudha. Arumi melihatnya dari kejauhan. "Sayang, hari ini jadi kan aku kenalin ke orang tua?"
"Jadi.." kata Yudha sambil membelai rambut Bunga.
"Oke. Kita berangkat sekarang," ujar Bunga sambil tersenyum.
"Mita ngirimin kamu sesuatu kan? Kamu gak marah sama aku?"
"Iya, aku udah tau kak Arumi suka sama kamu. Tapi yang suka kak Rumi kan bukan kamu?"
"Iya,"
"Oh ya jelas sih. Mana mungkin kamu mau dikenalin ke orang tuaku kalo suka sama kak Rumi. Lagian kak Rumi udah bantu hubungan aku sama kamu walaupun dia naksir kamu,"
"Iya juga sih. Ya udah, berangkat sekarang?" kata Yudha.
"Iya,"
 Mereka berdua naik ke motor masing masing dan pergi meninggalkan sekolah.
  Arumi yang melihat itu sakit melihat kejadian tadi. Hatinya menangis melihat orang yang disukainya mau nikah sama Bunga. Tapi dia tak bisa merebut Yudha dari Bunga.
"Arumi.." Rendi menghampiri Arumi.
"Eh, kak Rendi. Ada apa?"
"Kamu bisa bantuin aku supaya deket lagi sama Mita?"
"Insyaalloh ya, kak. Soalnya aku juga lagi marahan sama Mita. Tapi aku usahain. Mita juga lagi patah hati gara gara Yudha mau nikah sama Bunga,"
"Mita masih cinta sama Yudha?" tanya Rendi.
"Iya. Aku bakal bantu deketin kamu sama Mita supaya dia bisa ngelupain Yudha. Soalnya Yudha mau dikenalin sama orang tua Bunga. Itu tanda komitmen nikah katanya,"
"Oh ya? Pasti Mita patah hati banget sekarang,"
"Tapi diem diem aja ya? Jangan bilang Mita kalo aku bantuin kalian,"
"Iya, tenang aja.." ujar Rendi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H