Tiba-tiba Dafa muncul, baru pulang dari sekolah. "Eh, Dafa? Ada orang yang nyariin kamu.." kata ibunya.
"Iya. Makasih, Bu.." ibunya Dafa kembali ke dapur, meninggalkan mereka berbicara berdua.
 Dafa heran, karena tidak merasa kenal dengan laki - laki itu. "Kamu siapa, ya?"
"Kamu kayanya lupa. Aku Yudha, sahabatnya Arumi. Kamu pernah pacaran, kan sama dia?"
"Oh, sahabatnya Arumi. Mungkin kita pernah ketemu, tapi lupa. Oh ya, kemarin aku ketemu Arumi. Dia berubah, sekarang cantik. Titip salam buat Arumi, ya.."
"Maksudnya kamu mau ngedeketin Arumi lagi, gitu?"
"Iya, mungkin. Soalnya dia cantik,"
"Ngaku, kamu! Dulu kamu nyakitin Arumi, kan!" seru Yudha.
"Hus, jangan kenceng-kenceng. Gak enak, ada orang tua aku.." kata Dafa.
"Gak usah ngalihin pembicaraan. Jawab aja pertanyaan aku,"
"Gimana, ya? Soalnya Dulu Arumi jelek, pake kaca mata, gak pernah dandan. Mana mungkin aku suka sama cewek kaya gitu. Aku suka karena dia kaya. Tapi aku gak berhasil lama-lama pacaran sama dia, karena keburu ketauan aku selingkuh. Dan akhirnya kita putus. Tapi sekarang dia cantik,"