Mohon tunggu...
Devi Safitri
Devi Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya orangnya simple dalam hal tertentu

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

My Dream My Love Bagian 17

30 Juli 2024   08:50 Diperbarui: 30 Juli 2024   08:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Yudha bertemu Dafa

  Yudha menjalankan motornya menuju alamat yang dikasih Mita padanya. Cukup jauh rupanya. Tapi dia memaksakan diri demi mencari tahu soal Arumi. Sesampainya di tempat tujuan. Rumahnya kelihatan bersih, rapi, dan terawat tapi sepi. Dan di situ ada tukang kebun yang sedang merawat bunga dan membersihkan halaman. "Permisi, pak. Apa benar ini rumahnya Dafa?" tanya Yudha.

"Dafa Reinaldi?" tanya tukang kebun.

"Saya gak tahu nama lengkapnya. Yang jelas namanya Dafa,"

"Iya, dia tinggal di sini. Saya kerja di sini. Tapi dia sedang tidak ada di rumah,"

"Boleh saya tunggu aja, gak di sini?"

"Boleh, silakan masuk.." Tukang kebun itu mengantar Yudha masuk ke rumah.

  Ternyata rumah Dafa sangat sederhana. Dia bukan orang kaya tapi rumahnya bagus. Dan orang tuanya tetap mempekerjakan tukang kebun karena orang tua Dafa sangat suka tanaman dan bunga. Tukang kebun itu mempersilakan Yudha duduk dan akhirnya Yudha duduk.

  Beberapa menit kemudian orang tuanya Dafa datang. "Ini siapa, ya? Temennya Dafa? Tapi saya gak pernah ketemu," kata ibunya Dafa.

"Ya, saya dan Dafa emang jarang ketemu. Saya kenal lewat temennya Dafa yang lain. Teman dari teman, seperti itu.."

"Oh, begitu. Ada urusan apa dengan Dafa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun