Arumi jadi obat nyamuk
Lalu Yudha dan Bunga menjalankan motornya masing-masing. Mereka menuju ke warung makan sederhana. Begitu sampai, mereka memesan makanan dan beberapa menit kemudian dihidangkan di meja. Arumi memesan tempe mendoan nasi serta pakai kerupuk. Sementara Yudha memesan ayam geprek kesukaannya. Dan Bunga memesan nasi goreng pakai telur goreng. Begitu enak dan mengundang selera makanan yang mereka pesan.
 Yudha duduk di samping Bunga, sementara Arumi duduk sendiri. Yudha melihat mulut Bunga belepotan, dia langsung mengelap wajah Bunga. "Kamu kebiasaan kalo makan belepotan terus,"
"Maaf, mas. Kebiasaan soalnya. Tapi aku agak malu nih diliatin sama kak Arum. Maaf, kak.." ujar Bunga.
Kuharap Arumi cemburu. Aku bakal terus berperilaku romantis ke Bunga buat bikin Rumi cemburu, batin Yudha.
 Tiba-tiba Yudha mencium Bunga di depan Arumi. Bunga kaget tapi terlihat menikmati. Arumi juga kaget tapi mencoba untuk terlihat biasa saja. "Ya Alloh, mas Yudha so sweet banget sih. Udah ganteng, so sweet lagi. Tapi aku gak enak sama kak Arum.."
"Gak papa. Jangan peduliin aku. Aku cuma makan aja di sini.." kata Arumi.
"Maaf ya, kak jadi obat nyamuk.." Bunga merasa tidak enak.
"Gak papa, Bunga.." kata Arumi.
"Maaf ya, kita lagi dimabuk asmara. Baru pacaran soalnya," ujar Bunga.
"Aku gemes sana kamu soalnya kamu cantik.." ujar Yudha sambil mencubit pipi Bunga sengaja memanas-manasi Arumi.