Mohon tunggu...
Devi Safitri
Devi Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya orangnya simple dalam hal tertentu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Biaya UKT Mahal, Kuliah hanya Pendidikan Tersier

6 Juli 2024   02:46 Diperbarui: 6 Juli 2024   03:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  Beberapa bulan yang lalu ramai pemberitaan biaya UKT di berbagai universitas mahal. Dan banyak juga yang mengeluh tentang hal ini. Ada juga yang membandingkannya dengan universitas lain yang biayanya lebih murah. Mereka yang berasal dari golongan menengah tentu saja keberatan. Banyak juga yang mengkritisi pernyataan seseorang tentang kuliah hanya pendidikan tersier.

  Kenapa golongan menengah keberatan dengan biaya UKT mahal? Karena mereka tidak terlalu kaya dan berpenghasilan pas-pasan jika dibandingkan dengan golongan atas. Sementara golongan orang kurang mampu/bawah, mereka dibantu oleh KIP kuliah. Golongan menengah tidak terlalu miskin untuk menerima bantuan seperti itu. Itulah dilemanya menjadi golongan menengah. Mereka sudah direpotkan dengan biaya hidup sehari-hari dan masih harus dipusingkan dengan biaya kuliah. 

  Sekarang membahas tentang kuliah hanya pendidikan tersier. Hal ini berawal dari ramainya biaya UKT  kuliah mahal. Lalu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Tjitjik Tjahjandarie mengatakan bahwa pendidikan tinggi sifatnya tersier dan tidak wajib. Apakah benar pernyataan itu? Kuliah hanya kebutuhan tersier?

  Sebelum kita menjawabnya, kita harus tahu arti kata tersier. Menurut KBBI, tersier berarti ketiga. Kemudian Arfida (2003) mendefinisikan kebutuhan tersier sebagai pelengkap kehidupan manusia yang pemenuhannya dapat dihindarkan. Lebih lanjut Dhaif (2023) mendefinisikan tersier sebagai kebutuhan yang bersifat prestige, artinya orang-orang yang memenuhi kebutuhan ini akan terangkat derajat dan martabatnya. 

  Menurut saya, benar kuliah hanya kebutuhan tersier. Bagi orang-orang tertentu, misalnya orang kaya yang merasa kuliah hanya buang-buang waktu. Atau bagi anak SMK yang sudah bekerja dan merasa puas dengan kehidupannya sehingga merasa kuliah tidak diperlukan lagi. Tetapi bagi golongan kelas menengah kuliah bukan hanya kebutuhan tersier. Tapi kebutuhan sekunder atau bahkan primer. 

  Mengapa kuliah menjadi kebutuhan sekunder bagi golongan kelas menengah? Karena seperti yang sudah dijelaskan, kebutuhan tersier bersifat prestige, orang-orang yang memenuhi kebutuhan ini akan terangkat derajat dan martabatnya. Dengan kuliah, mereka bisa ikut organisasi, ketemu orang baru, dan mungkin bisa bekerja sesuai impian jika jurusan yang diambil sesuai minat dan bakat.

  Selain itu, kuliah sangat penting untuk lulusan SMA yang belum tahu potensi dirinya, masih menganalisis pekerjaan apa yang cocok untuknya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun