Mohon tunggu...
Devi Riani Atika Sari
Devi Riani Atika Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Studying Communication Science at Atma Jaya Yogyakarta University.

I'd like to learn something new and develop my skills. Kompasiana became one of the platforms to develop my writing skills. Enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kenali 8 Prinsip Digital Writing, Buat Tulisanmu Semakin Baik!

15 September 2021   11:57 Diperbarui: 15 September 2021   11:58 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuangkan ekspresi diri ke dalam bentuk tulisan kata-kata memang cukup menantang. Kalau kamu tidak memahami prinsip menulis dengan baik, pembaca mungkin saja salah menangkap maksud dari tulisanmu. Brian Carrol (2010) dalam bukunya yang berjudul "Writing for Digital" mengatakan bahwa:

Memahami prinsip menulis yang baik itu penting, tidak peduli media dan audiens seperti apa.

Jadi, menulis itu bukanlah pekerjaan asal-asalan. Mungkin sekarang kamu sedang bergumul,

"Lantas, bagaimana cara menulis dengan baik?"

"Apa saja hal-hal yang harus dicermati ketika menulis?" 

Yuk simak 8 prinsip Digital Writing yang baik ala Brian Carrol!

Ringkas dan Jelas

Menulislah dengan ringkas dan jelas agar pembaca dapat memahami tulisanmu dengan mudah. Tulisan yang terlalu panjang dan 'mengulang-ngulang' bisa membuat pembaca jenuh ketika membacanya.

Diksi Tepat

Gunakan pilihan kata yang tepat dan paling mendekati dengan makna yang ingin disampaikan. Kamu boleh jaga jarak dari orang-orang selama pandemi, tapi sebagai penulis, kamu tidak boleh jauh-jauh dari yang namanya kamus. Ya, kamu bisa mencari berbagai pilihan kata di kamus.

Kalimat Aktif

Meskipun terkadang kita membutuhkan kalimat pasif, namun, terlalu banyak menggunakan kalimat pasif akan membuat tulisan tidak bernyawa. Coba perhatikan contoh berikut.

Ibu memasak nasi di dapur. (Aktif)

Nasi dimasak oleh Ibu di dapur. (Pasif)

Kalimat kedua lebih panjang dan sulit dibaca, bukan?

Imajinatif

Selipkanlah analogi dan metafora ke dalam tulisanmu, agar pembaca bisa ikut terlarut dan membayangkan tulisanmu. Analogi dan metafora juga membuat tulisanmu lebih berwarna.

Tidak Berbelit-belit

Jangan berbelit-belit ketika menjelaskan. Kamu bisa menggunakan kalimat pendek dan memberikan penekanan sesuai maksud yang ingin disampaikan.

Konsisten

Masalah yang sering terjadi ketika menulis adalah gagal menggunakan struktur pararel. Rangkaian kata yang kamu gunakan dalam kalimat haruslah konsisten. Coba perhatikan contoh berikut.

Kita bisa belajar, bermain, dan berkarya di sini.

Kita bisa belajar, main-main, juga menciptakan karya di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun