Cerita ini menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Nazwa dengan keluarganya, ia mengatakan bahwa keluarganya sedang mengalami permasalahan.
Nazwa bercerita sambil mengeluarkan air mata nya, ia menangis sesegukan. Ternyata keluarganya sedang mengalami masalah, nazwa terkejut saat melihat ayah nya mengirim pesan ke perempuan lain. Ia bingung harus berbuat apa sedangkan ibu nya saja belum tahu itu
"Ya Allah.. ternyata perlakuan ayah dibelakang ibu seperti itu" ucap nazwa dalam hati. Ia bersikap seolah tidak ada apa apa.
Selang beberapa hari kemudian, ibu pun mulai mengetahuinya. Gerak gerik ayah dicurigai oleh ibu. Bukti menunjukan bahwa ayah benar melakukan hal tersebut. Ibu seketika langsung terdiam melihat perlakuan ayah yang tega.
Ayah membantah semua bukti yang ada, sontak ayah mengatakan "BUKAANN AYAAHHH". Lalu ibu nangis sesegukan, Nazwa turut menenangkan hati ibu.
Keesokan harinya, ibu dan ayah bertengkar lagi. Nazwa hanya bisa diam melihat keributan dalam rumah. Tak lama kemudian ayah pergi dari rumah. Ibu yang sudah lelah dengan sikap ayah, ibu hanya bisa berpasrah diri kepada Tuhan. Nazwa menangis karena melihat keluarga nya yang tidak harmonis ini.
Ayah pergi dari rumah selama 3 hari. Pada saat ayah pergi dari rumah ibu dan nazwa saling bertanya "nak kamu masih ingin kan ibu bersama ayah?" kata ibu. "nazwa pengin sekali melihat ibu dan ayah harmonis lagi" jawab Nazwa. Tak disangka setelah 3 hari ayah pergi dari rumah, ayah datang ke rumah dengan wajah nya yang menyesal. Ayah meminta maaf kepada ibu dan Nazwa atas perlakuannya. "Sejujurnya hati ibu belum bisa memaafkan ayah mu nah" ucap ibu. Tetapi ibu berpikir untuk tetap mempertahankan keluarganya.
Ibu sudah memaafkan ayah. Mereka tinggal bersama lagi. Ibu yang rela mempertahankan keluarga kecil nya walaupun hati dia tersakiti. Nazwa berusaha untuk memaafkan ayah nya juga. Lalu Nazwa berdamai dengan masalah nya itu.
Semenjak kejadian tersebut Nazwa memiliki rasa takut terhadap keributan. Ketika ayah dan ibu nya bertengkar, Nazwa akan terhadap ketakutan. Ia tidak ingin ayah dan ibu nya berpisah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H