Mohon tunggu...
Inovasi

Merasa Internet adalah Belahan Jiwa Kita? Waspada Terhadap Gejala Adiksi Internet Mulai dari Sekarang!

29 Desember 2018   20:30 Diperbarui: 29 Desember 2018   20:44 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama beberapa dekade terakhir, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan yang telah berevolusi tentang bagaimana manusia memperoleh informasi, berkomunikasi, bekerja, belajar, dan bermain. Banyak sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan internet yang berlebihan menyebabkan permasalahan seperti kehilangan pekerjaan, kegagalan dalam pembelajaran, dan perceraian dalam rumah tangga. Dalam 10 tahun terakhir, sebagian besar peneliti di bidang ini telah menggunakan istilah adiksi internet atau gangguan adiksi internet.

Awalnya, konsep dari adiksi menjadi perdebatan besar selama bertahun-tahun Konsep tersebut tidaklah mudah untuk didefinisikan, tetapi hal itu bergantung dari aktivitas yang dilakukan. Bagi para ahli, konsep adiksi adalah hal yang berkaitan dengan obat-obatan (Walker, 1989) sehingga sebagian besar definisi adiksi pada kamus yaitu tentang obat-obatan. Kemudian, konsep adiksi mengalami perkembangan seperti (Griffiths, 2000)(JJ., 1998)(Goldberg, 1996) yang melihat jumlah perilaku berpotensi adiktif tanpa melibatkan konsumsi obat. Hal ini termasuk perilaku yang beragam seperti perjudian (Mark D. Griffiths , Daria J. Kuss, n.d.), makan (Meule A, 2014), seks (Carnes, P. J., Murray, R. E., & Charpentier, 2005), dan internet (Demetrovics Z, Szeredi B, 2008).

Ivan Goldberg, seorang psikiater di New York, pertama kali mendeskripsikan suatu kondisi yang disebut Internet Addiction Disorders pada tahun 1995. Goldberg mendefinisikan Adiksi Internet (AI) sebagai pola maladaptif dari penggunaan internet yang mengarah pada gangguan klinis atau penderitaan yang ditandai dengan adanya gejala-gejala khusus (Goldberg, 1996). Menurut Beard, adiksi internet merupakan penggunaan internet yang berlebihan yang menyebabkan gangguan kondisi psikologis individu (baik mental dan emosional), serta pendidikan atau pekerjaan dan sosial mereka (Beard & Wolf, 2001). Menurut Young (KS, 1998) definisi adiksi internet adalah ketidakmampuan untuk mengontrol penggunaan internet seseorang yang mengakibatkan kerusakan serius berbagai aspek kehidupan.

Dari beberapa definisi tentang adiksi di internet, banyak peneliti yang membuat instrument diagnostik untuk adiksi internet salah satunya yang diusulkan oleh Young pada tahun 1996. Young sebagai pelopor studi tentang adiksi internet, mengembangkan Internet Addiction Test (IAT) berdasarkan kriteria DSM-IV yang salah satunya adalah untuk judi patologis (Young, 1996). 

IAT olah Young ini merupakan alat penyaringan paling populer yang terdiri dari 20 item dan telah terbukti dapat diandalkan dan valid (Tsimtsiou et al., 2014). Versi aslinya disusun dalam Bahasa Inggris Amerika dan telah diterjemahkan secara psikometri dievaluasi dalam Bahasa Italia, Prancis, Jerman, Persian dan Korea (Ferraro G, Caci B, D'Amico A, 2007)(Khazaal Y, Billieux J, Thorens G, Khan R, Louati Y, Scarlatti E, Theintz F, Lederrey J, Van Der Linden M, 2008)(Barke A, Nyenhuis N, 2012)(Mohagheghi, Alizadeh, Shahriari, & Jabbari, 2016)(Lee et al., 2013).

Penelitian ini menggunakan versi Indonesia dari IAT, yang dikembangkan Dr. Rakhmad (Rakhmat, 2018) berdasarkan versi Bahasa Inggris IAT Dr.Young (Young, 1996). Penyusunan kuesioner menggunakan sarana Google Sheets dan disebarkan melalui whatsapp melalui kontak pribadi dan grup. Pengujian reliabilitas menggunakan Cronbach alpha. Sebanyak 201 responden telah mengisi kuesioner yang telah dibagikan, dan didapatkan hasil uji reliabilitas yang baik. Survey lebih lanjut telah dilakukan dengan total responden 514, kemudian dilakukan analisis deskriptif dan inferensial.

Untuk mengukur tingkat level adiksi internet, kuesioner IAT ini dibuat dengan 20 pertanyaan sebagai berikut(Rakhmat, 2018):

  1. Seberapa sering Anda online lebih lama dari yang Anda rencanakan?
  2. Seberapa sering Anda mengabaikan tugas rumah tangga demi bisa online lebih lama?
  3. Seberapa sering Anda lebih memilih kesenangan main internet dibandingkan menghabiskan waktu bersama teman?
  4. Seberapa sering Anda menjalin pertemanan baru dengan sesama pengguna internet?
  5. Seberapa sering orang lain dalam hidup Anda mengeluh karena seringnya Anda menghabiskan waktu untuk online?
  6. Seberapa sering nilai Anda turun atau tugas sekolah Anda tercecer karena Anda sering online?
  7. Seberapa sering Anda memeriksa email dulu sebelum melakukan hal lain?
  8. Seberapa sering kualitas pekerjaan atau produktivitas Anda merosot karena internet?
  9. Seberapa sering Anda jadi mudah tersinggung atau tertutup jika ada orang yang bertanya apa yang Anda lakukan saat online?
  10. Seberapa sering Anda menutupi kecemasan Anda tentang kehidupan nyata dengan nyamannya hidup dunia intenet?
  11. Seberapa sering Anda menunggununggu waktu kapan bisa online lagi?
  12. Seberapa sering Anda merasa takut bahwa hidup tanpa internet itu akan membosankan, tidak bermakna, dan tidak menyenangkan?
  13. Seberapa sering Anda menggerutu, membentak, atau merasa kesal ketika ada orang yang mengganggu ketika Anda sedang online?
  14. Seberapa sering Anda kehilangan jam tidur karena bergadang demi bisa online saat malam?
  15. Seberapa sering Anda memikirkan internet ketika sedang offline dan berkhayal sedang online?
  16. Seberapa sering Anda berkata "sebentar lagi" ketika sedang online?
  17. Seberapa sering Anda berusaha mengurangi waktu untuk online tapi gagal?
  18. Seberapa sering Anda merahasiakan sudah berapa lama Anda online?
  19. Seberapa sering Anda lebih memilih online daripada keluar dengan teman-teman?
  20. Seberapa sering Anda merasa tertekan, tidak bersemangat, atau cemas ketika offline, dan rasa itu hilang begitu Anda online lagi

Dari 20 pertanyaan di atas, kuesioner IAT yang dibagikan memiliki 20 pertanyaan dengan masing-masing pertanyaan memiliki nilai minimal 0 dan maksimal 5. Penilaian total yang didapatkan adalah dengan menjumlahkan nilai yang didapat. Pengelompokan nilai total berdasarkan berikut.0-30 : Tingkat penggunaan internet yang normal

31-49 : Kecanduan internet ringan (mild)

50-79 : Kecanduan internet sedang (moderate)

80-100: Kecanduan internet parah (severe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun