Masalah psikosomatis yang dirasakan penderitanya adalah simptom (gejala). Akarnya adalah masalah psikologisnya, apakah itu kemarahan, kecemasan, stres, dan lainnya.Â
Maka dalam pencegahan maupun penanganan psikosomatis, sasaran utamanya adalah masalah psikologis yang memicu keluhan psikosomatis. Jika masalah psikologisnya mampu diatasi, maka kemungkinan terjadinya psikosomatis akan berkurang dengan sendirinya.Â
Jika gejala fisik akibat psikosomatis telah terjadi, terkadang perlu juga penanganan medis untuk mengurangi gejala yang mengganggu.
Penanganan psikosomatis berfokus pada meningkatkan daya tahan psikologis, memperkuat tubuh dan mengatasi gejalanya. Hal ini diperlukan untuk mencegah psikosomatis berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih parah.
Coping skill adalah strategi atau upaya yang dilakukan seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah sehingga meminimalisir terjadinya stres. Ada dua macam strategi coping : berfokus pada pelepasan emosi negatif dan berfokus pada penyelesaian masalah. Sering kali kombinasi keduanya digunakan dan dirasa lebih efektif.
Berikut beberapa kegiatan yang dapat dilakukan :
A. RelaksasiÂ
Teknik relaksasi dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya psikosomatis atau sebagai pertolongan pertama bagi penderita psikosomatis. Relaksasi merupakan teknik regulasi pernapasan untuk meredakan stres dan emosi negatif yang sedang dirasakan.
Pernapasan yang baik adalah pernapasan melalui perut, bukan dada. Salah satu teknik relaksasi yang sederhana adalah sebagai berikut:
- Duduk dalam posisi yang nyaman dengan lengan dan kaki lurus dan relaks (jangan disilangkan).
- Bernafas secara teratur dan dalam.