Mohon tunggu...
Devi Putri Jauhari
Devi Putri Jauhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Hobi saya memotret dan mengedit

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Peluang dan Tantangan Usaha Warung Makan di Lingkungan Universitas Jember

1 Desember 2024   20:54 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar kampus Universitas Jember memainkan peran penting dalam mendukung kehidupan mahasiswa dan masyarakat sekitar. Salah satu jenis UMKM yang paling banyak dijumpai adalah warung nasi. Warung nasi ini menawarkan berbagai pilihan menu yang bervariasi, mulai dari nasi goreng, nasi campur, nasi dengan lauk khas daerah, serta aneka jenis minuman. Dengan harga yang terjangkau, warung nasi menjadi pilihan utama bagi mahasiswa yang ingin menikmati makanan lezat tanpa harus mengeluarkan banyak uang, terutama di tengah kesibukan kuliah dan aktivitas kampus lainnya.

Keberadaan warung nasi di sekitar kampus juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Banyak warga setempat yang membuka usaha ini sebagai sumber penghasilan utama. Mereka tidak hanya menjual makanan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi anggota keluarga atau warga sekitar. Dengan demikian, warung nasi berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran di daerah tersebut, sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi.

Jalan menuju Warung Pojok Bu Sherly (Sebelah FTP UNEJ)
Jalan menuju Warung Pojok Bu Sherly (Sebelah FTP UNEJ)

Tampak Depan 
Tampak Depan 
Tampak Dalam
Tampak Dalam
Di lingkungan Universitas Jember, tepatnya di belakang Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) terdapat pemukiman warga, Pada hari selasa 26 November 2024 kami mahasiswa Universitas Jember melakukan wawancara kepada salah satu pemilik warung nasi di Lokasi tersebut. Kegiatan ini kami lakukan guna memenuhi tugas mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan sekaligus sebagai wadah keingintahuan kami terhadap peluang usaha warung nasi dan apa saja tantangan yang mereka hadapi.

Wawancara bersama Bapak Sherly selaku narasumber, Selasa 26 November 2024
Wawancara bersama Bapak Sherly selaku narasumber, Selasa 26 November 2024
Narasumber yang kami wawancarai yaitu bapak samak, atau yang biasa disebut pak sherly. Nama sherly  beliau ambil dari nama anak sulungnya. Beliau membuka usaha "Warung Pojok Bu Sherly" sejak 2011. Beliau mengatakan "Saat itu ramai sekali mahasiswa Teknik, jadi saya coba membuka usaha warung nasi ini". Setiap usaha, termasuk warung nasi di lingkungan kampus, memiliki peluang dan tantangan yang harus dihadapi. "peluang dari usaha ini tempatnya yang cukup strategis, cita rasa dari olahan masakan , dan juga saya menetapkan harga yang terjangkau sehingga mahasiswa lebih tertarik beli di saya" Ujar Pak Sherly.

(Sumber : Pribadi) 
(Sumber : Pribadi) 
(Sumber : Pribadi) 
(Sumber : Pribadi) 
(Sumber : Pribadi)
(Sumber : Pribadi)
Namun, dibalik peluang tersebut tentu ada tantangan yang beliau hadapi dalam menjalani pekerjaannya. Yaitu, banyaknya pedagang lain yang menjual menu yang sama. Tetapi, beliau tidak menghiraukan hal tersebut. Beliau berkata "rezeki sudah ada yang mengatur, meskipun banyak warung-warung lain yang menjual dengan menu yang sama, tidak apa, yang terpenting kita tetap bersyukur dan telaten, dan yang terpenting dari penghasilan tersebut pastinya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, jadi saya tidak terlalu memikirkan tentang persaingan dari pedagang-pedagang lainnya".

Adapun tantangan lain yaitu perihal hari liburnya mahasiswa beliau mengatakan bahwasanya jika mahasiswa libur maka warung beliau pun ikut libur dikarenakan sebagian besar konsumennya yaitu para mahasiswa.  Beliau berharap kepada pemerintah kedepannya untuk memberikan bantuan agar mendapatkan kehidupan yang layak dan sejahtera untuk pedagang nasi yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun