Globalisasi dapat memengaruhi aspek ekonomi, pendidikan, pertahanan, teknologi, informasi, dsb. Teknologi dan informasi merupakan hal yang sangat berkaitan dengan pengaruh globalisasi. Pengguna teknologi sekarang ini dapat kita jumpai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Sebagai masyarakat Indonesia kita harus menerima dengan adanya globalisasi. Kita harus mengetahui bahwa globalisasi itu tidak hanya memberikan dampak positif saja. Namun, banyak sekali dampak negatif yang bisa kita rasakan. Dampak negatif tersebut dapat diminimalisir dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila dapat dijadikan sebagai sumber dan panduan dalam kehidupan benergara yang baik. Pancasila memuat nilai dan norma yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai dasar negara maupun pandangan hidup bangsa.
      Nilai-nilai Pancasila sepatutnya dikenalkan dan diterapkan pada anak sedini mungkin. Penerapan nilai ini tak lain dan tak bukan untuk kebaikannya dimasa depan yang pasti akan penuh dengan tantangan. Pengaruh globalisasi dapat menjadi tantangan bagi kita sebagi orang dewasa atau orang tua dalam mendidik anak.  Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menerapkan nilai Pancasila pada anak di era globalisasi;
- Orang tua menjadi role model bagi anak-anak
- Pada dasarnya anak-anak belum bisa menentukan mana yang keinginan dan mana yang kebetuhan. Sebagai orang tua harus memberikan contoh tauladan bagi anak-anak kita. Anak-anak secara tidak sadar akan memerhatikan apa yang dilakukan dan diucapkan oleh orang tuanya. Banyak sekali contoh seperti orang tua yang berbicara dan berbuat kasar di depan anak-anak, hal itu akan membuat anak tersebut mengingat dan menirukan apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Oleh karena itu orang tua harus bersikap baik dengan memberikan contoh yang baik seperti berbicara yang sopan, berperilaku yang santun, membantu orang yang kesusahan, dll.
- Orang tua berperan menjadi sahabat anak-anak
- Untuk menjadi orang tua yang sukses maka orang tua harus menempatkan diri sebagai sahabat mereka. Anak-anak dipersilahkan untuk menceritakan segala pengalaman baik dan buruknya kepada orang tua. Anak juga diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat untuk mengasah komunikasi mereka. Kegiatan tersebut dapat memberikan efek yang luar biasa yaitu terciptanya komunikasi yang harmonis antara anak dan orang tua. Orang tua dapat memahami kondisi anaknya dan sebaliknya anak juga dapat memahami kondisi orang tua. Hal tersebut merupakan penerapan Pancasila sile ke-4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
- Mengajak anak untuk senantiasa beribadah
- Ibadah merupakan kewajiban bagi semua umat beragama tanpa terkecuali. Agama mengajarkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik dan melarang segala perbuatan yang buruk. Orang tua harus mengajarkan anak sedini mungkin mengenai pentingnya arti beragama dan menjalin toleransi diantara semua perbedaan. Jika beragagama Islam maka orang tua mengajak anaknya untuk sholat, belajar membaca alquran, dan bersedekah. Hal tersebut merupakan penerapan Pancasila sila pertama dan ketiga.
- Mengajak anak untuk mengunjungi kerabat dan saudara
- Dengan tantangan globalisasi saat ini tak jarang membuat komunikasi anatara saudara yang jauh mendekat dan yang dekat menjadi menjauh. Hal tersebut dikarenaka adanya gadget. Orang tua bisa mengajak anaknya untuk berkunjung kepada saudara yang dekat dan jika keberadaanya jauh maka kita bisa menggunakan media smartphone untuk senantiasa menjalin komunikasi dan silaturahmi. Kegiatan tersebut menerapakan Pancasila sila ke-3 pada kehidupan anak-anak yaitu persatuan Indonesia.
- Memberikan penggunaan teknologi secara bijak
- Penerapan Pancasila juga dapat dilakukan oleh orang tua dengan memberikan perangkat teknologi secara bijak. Orang tua bisa memasang parenting control pada perangkat teknologi yang digunakan oleh anak untuk mengawasi dan membatasi penggunaan aplikasi yang tersedia. Jika anak sudah terlanjur kecanduan, orang tua bisa secara bertahap memberikan alternatif permainan yang mengasah kemampuan dan kretifitas anak. Harus kita ingat bahwa anak memiliki perkembangan otak dan fisik yang sangat luar biasa sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan nilai Pancasila.
Dengan melakukan lima cara tersebut diharapkan dapat menyiapakan anak-anaknya untuk mengahadapi tantangan masa depan yang luar biasa. Orang tua harus pintar dan sering meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan zaman seperti saat ini untuk mengimbangi pergaulan anak-anaknya. Anak-anak yang menerapkan Pancasila dari usia dini diharapkan dapat terus menjadi manusia yang sukses bagi nusa, bangsa, dan agama. Anak merupakan pemegang tongkat kepemimpinan bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita harus mendidik mereka menjadi manusia yang beriman, berkemanusian, dan berkeadilan diimbangi dengan pengetahuan dan teknologi lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H