Pendahuluan
Saat ini, perubahan iklim merupakan isu hangat yang sedang ramai diperbincangkan oleh khalayak luas. Perubahan iklim dianggap sebagai masalah yang mengkhawatirkan karena memberikan dampak yang dirasakan oleh seluruh makhluk hidup di dunia. Salah satu dampak dari perubahan iklim yang saat ini jelas dapat kita rasakan adalah, suhu yang meningkat menjadi lebih panas.
Kegiatan manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, dan hal ini merupakan akar penyebab dari pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim.Gas-gas tersebut menyerap panas dari matahari yang memantul dari permukaan bumi dan mempertahankan suhu di atmosfer, sehingga mengakibatkan suhu rata-rata bumi meningkat.
Peningkatan suhu membuat es di kutub mencair, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan peningkatan volume air laut yang signifikan. Konsekuensinya, permukaan air laut akan naik dan hal ini berpotensi membanjiri pulau-pulau kecil dan wilayah pesisir, serta mengancam kelangsungan hidup spesies laut dan ekosistem yang terkait. Peningkatan volume air laut juga dapat memperburuk dampak bencana alam seperti banjir dan badai tropis, mengancam infrastruktur dan keamanan masyarakat.
 Akibat lainnya dari mencairnya es di kutub berdampak pada sebagian besar populasi beruang kutub, yang menjadi semakin sulit untuk mendapatkan makanan. Beruang Kutub harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah situasi kritis karena mencairnya lapisan es di kutub utara. Beruang kutub sangat bergantung pada es laut untuk berburu makanan dan untuk mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya di lingkungan mereka. Jika es laut mencair terlalu cepat atau terlalu awal, beruang kutub dapat mengalami kesulitan dalam mencari makanan dan menemukan tempat berlindung yang aman.
Pada artikel ini, pembahasannya akan terkait dengan dampak perubahan iklim terhadap habitat beruang kutub, juga apa yang akan terjadi dengan populasi beruang kutub, jika perubahan iklim terus terjadi dalam jangka panjang.
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Habitat Beruang Kutub
Pemanasan global merupakan masalah serius yang harus diwaspadai oleh banyak kalangan. Akibat dari pemanasan global, terjadi perubahan iklim yang terjadi tidak hanya di satu wilayah, melainkan di seluruh dunia dengan dampak yang berbeda-beda. Sebagai contoh, perubahan iklim di kutub utara menyebabkan terjadinya badai yang lebih banyak dan kuat sehingga memecahkan lapisan es, bahkan es di kutub juga ikut mencair karena perubahan iklim.
Perubahan iklim yang terjadi saat ini telah memberikan banyak dampak buruk tidak hanya bagi manusia saja, tetapi juga berbagai habitat satwa liar di dunia, termasuk habitat beruang kutub di kutub utara. Suhu bumi yang terus meningkat telah dan terus melelehkan es laut di daerah kutub utara yang mana ini menjadi sebuah urgensi karena mengancam populasi beruang kutub.
Es laut di kutub utara merupakan tempat tinggal bagi spesies yang juga dikenal sebagai Ursus Maritimus ini. Selain menjadi tempat tinggal, es laut di kutub merupakan sarana berburu, tempat perlindungan dan juga tempat berkembang biak oleh beruang kutub. Dengan semakin berkurangnya luas es laut kutub utara, beruang kutub mengalami kesulitan menemukan mangsa dan mempertahankan lingkungan hidup mereka.
Menurut penelitian terbaru perubahan pada es kutub utara menjadi empat kali lebih cepat daripada perubahan iklim yang terjadi di belahan dunia lainnya. Yang mana akibat yang akan terjadi jika perubahan iklim terus berlangsung maka es laut yang merupakan habitat asli beruang kutub akan berangsur-angsur menghilang. Hal ini mengancam keberlangsungan siklus kehidupan beruang kutub, karena pencairan es yang semakin cepat dapat membuat makanan laut lebih sulit ditemukan dan mengganggu pola reproduksi beruang kutub.