Mohon tunggu...
Devinita Budiman
Devinita Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Memiliki ketertarikan akan psikologi, dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Peningkatan Kesadaran akan Kebersihan Wilayah Bantaran Sungai Kelurahan Rungkut Tengah dengan Mengolah Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme

12 Juli 2024   22:00 Diperbarui: 12 Juli 2024   22:25 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pengenalan Eco Enzyme Kepada Perwakilan Warga/dokpri

Menurut data yang dikeluarkan pada Juli 2023 oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mencatat volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo mencapai 1.600 ton per hari dan 60% diantaranya merupakan sampah jenis organik. Salah satu pemecah permasalahan mengenai sampah organik dapat dilakukan dengan pengolahan limbah menjadi Eco Enzyme yang sudah terbukti mampu meminimalisasi pencemaran lingkungan.

Eco Enzyme sendiri meruakan cairan serbaguna yang ramah lingkungan dan dihasilkan dari fermentasi sampah organic seperti kulit buah dan batang sayuran yang dicampurkan kedalam larutan air dan molase/gula merah dengan perbandingan 3 bagian sampah organic ditambah 1 bagian molase/gula merah ditambah lagi dengan 10 bagian air. Hampir semua buah dapat digunakan untuk membuat cairan Eco Enzyme hanya saja tidak disarankan untuk membuatnya dari buah-buahan yang memiliki kandungan lemak seperti alpukat. Selain itu sayuran seperti bayam, sawi, dan wortel juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan Eco Enzyme. Perlu dicatat bahwa sampah organic yang dapat diolah menjadi Eci Enzyme haruslah yang masih dalam kategori segar bukan busuk dan tidak dapat dicampur dengan dedaunan kering.

Manfaat dari Eco Enzyme ini sendiri bisa sangat bermanfaat untuk tanaman maupun manusia diantaranya sebagai pembersih serbaguna, cairan pengepel lantau, cairan pencuci piring, sebagai campuran air rendaman kaki, pembersih udara, mencuci baju, pengusir hama, pengganti pestisida, pengendali hama, dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanaman.

Program kegiatan pengenalan dan pembuatan Eco Enzyme ini dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang melakukan kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, dimana mahasiswa yang ditugaskan ikut serta melakukan program sosialisasi agar masyarakat di kampung-kampung yang dituju agar ikut serta menjaga lingkungan terutama pada bantaran sungai. Kampung yang menjadi tempat penulis ditugaskan adalah RW 001 Kelurahan Rungkut Tengah.

Dokumentasi Setelah Proses Sosialisasi dan Praktek Pembuatan Eco Enzyme/dokpri
Dokumentasi Setelah Proses Sosialisasi dan Praktek Pembuatan Eco Enzyme/dokpri

Dengan adanya program kerja pengenalan dan pembuatan Eco Enzyme diharapkan memberi pengetahuan dan pengalaman baru untuk Masyarakat tentang bagaimana cara mengolah sampah organik terutama kulit buah dan batang sayur menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi lingkungan.

#UntagSurabaya#KitaUntagSurabaya#UntukIndonesia#UntagSurabayaKeren#EcoKampus#KampusKompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun