Mohon tunggu...
Natal Devi
Natal Devi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I’m not perfect, but stories are always better with a touch of imperfection

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tumbuhkan Toleransi, UM Gelar Diklat Wawasan Kebhinekaan Global untuk Mahasiswa PPG Prajabatan

15 April 2023   17:52 Diperbarui: 15 April 2023   17:53 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa PPG Prajabatan Pendidikan Fisika Kelas 002 Universitas Negeri Malang mengikuti Diklat WKG (dok:pri)

MALANG - Universitas Negeri Malang merupakan salah satu LPTK di Jawa Timur yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, salah satunya yakni prodi Pendidikan Fisika. Diklat Wawasan Kebhinekaan Global merupakan syarat kelulusan dari PPG Prajabatan. Diklat WKG untuk kelas Fisika 002 dilaksanakan secara luring pada Kamis, 13 April 2023 di Gedung A21 yang dipandu oleh Dr. Edi Supriana, M.Si dan Khusaini.,S.Pd, PhD sebagai fasilitator. 

Rangkaian kegiatan diklat wawasan kebhinekaan global bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan sikap toleransi terutama kepada mahasiswa PPG Prajabatan sebagai calon guru, serta menjadikan mereka sebagai agen promosi toleransi kebhinekaan. Manfaat dari kegiatan ini adalah memperkuat pemahaman secara konsep dan praktik tentang kebhinekaan serta memberikan pengalaman kebhinekaan yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah sehingga dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Kegiatan diklat wawasan kebhinekaan global dilaksanakan dalam 10 jp dengan 5 topik pembahasan yang ikuti oleh seluruh mahasiswa PPG Prajabatan Fisika 002 Universitas Negeri Malang. Dengan hasil refleksi setiap topik sebagai berikut.

Topik 1

Pada topik pertama yaitu kebhinekaan global, kita diajarkan untuk mengakui adanya keberagaman di dunia ini. Hal ini ditunjukkan dengan keberagaman budaya, ras, agama, serta suku bangsa yang ada di dunia ini. Kebhinekaan global menjadi penting karena membuat dunia lebih indah dan tidak membosankan. Sehingga kita patut merayakannya dan memahami serta menghargai perbedaan satu sama lain.

Tantangan terbesar dalam menjaga kebhinekaan global adalah konflik antar budaya dan radikalisme. Konflik antar budaya bisa terjadi karena kurangnya pemahaman antar budaya yang dapat memicu prasangka dan stereotip. Sedangkan radikalisme seringkali muncul karena perbedaan pandangan yang ekstrim dan tidak bisa diterima oleh kebanyakan orang. Keduanya dapat berujung pada tindakan kekerasan dan permusuhan.

Untuk menjawab tantangan kebhinekaan tersebut, maka setiap individu harus memperkuat sikap toleransi dan memahami keberagaman dengan benar. Toleransi bukan hanya menghargai perbedaan, tetapi juga menerima dan memahami perbedaan. Memahami perbedaan adalah hal yang penting karena setiap individu memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Sikap ini yang perlu guru tumbuhkan pada diri peserta didik agar dapat membangun harmoni antarbudaya dan mengurangi konflik yang mungkin terjadi.

Topik 2

Pada topik kedua, mengusung tema Negeri Penuh Harmoni yang menggambarkan Kebhinekaan di Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan keberagaman, mulai dari keragaman budaya, suku, agama, bahasa, ras, dll. Jutaan keberagaman inilah yang membuat Indonesia rentan akan konflik, kekerasan, dan mudah terpecah-belah. Perpecahan di masyarakat dapat memicu konflik yang menimbulkan kekerasan serta kerugian banyak pihak. Untuk menghindari konflik dan kekerasan, maka perlu diterapkan sikap toleransi pada kehidupan sehari-hari. Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman yang ada di masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah perpecahan bangsa dan negara Indonesia. Toleransi adalah sikap saling menghormati, saling menerima, dan saling menghargai di tengah keragaman budaya, karakter, dan kebebasan berekspresi. Jika kita terbiasa menghormati dan menghargai perbedaan, maka kita akan dapat hidup dengan damai dan bahagia tanpa adanya konflik dan perselisihan.

Topik 3

Topik selanjutnya, bertemakan Damai Mulai dari Diri. Diri atau individu merupakan kunci perubahan. Berdamai dengan diri berarti sudah mampu menerima semua hal yang ada di dalam diri kita, baik itu kelebihan atau kekurangan. Ketika seseorang sudah berdamai dengan dirinya, menerima diri apa adanya, ia akan lebih mudah berkembang dan meningkatkan potensi yang ada. Selain itu, perubahan diri yang positif akan berdampak pada perubahan sekitar. Diklat WKG ini menjadi sarana pengingat betapa pentingnya mencintai diri dengan penuh kesadaran dan cukup, tidak berlebihan dan tidak kurang. Dalam konsep Self Compassion, kita diajarkan untuk menyadari kebaikan diri dengan tidak melakukan penghakiman dan menumbuhkan sikap kesadaran luas pada lingkungan sekitar untuk mengakui bahwa setiap orang memiliki kesulitan masing-masing yang berbeda-beda. Sehingga kita dilarang untuk bersikap narsis, fanatis, self pity maupun playing victim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun